Palembang, Hariansriwijaya.com – Jumlah pengangguran di Kota Palembang masih menyentuh angka yang cukup tinggi. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 55.852 warga Palembang tercatat belum memiliki pekerjaan.
Tingginya angka pengangguran ini turut dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah angkatan kerja, seiring bertambahnya lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang masuk ke pasar kerja setiap tahunnya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Palembang, Rediyan Dedi, mengungkapkan bahwa angka pengangguran di kota ini memang masih tergolong tinggi, namun telah menunjukkan tren penurunan dalam satu tahun terakhir.
“Dibandingkan tahun 2023 yang mencapai lebih dari 64 ribu orang, tahun ini terjadi penurunan sekitar 8.249 jiwa, atau sekitar 5 persen,” jelasnya kepada Hariansriwijaya.com, Senin (9/6/2025).
Rediyan menyebutkan bahwa Kota Palembang masih menjadi daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Sumatera Selatan. Hal ini wajar, mengingat Palembang sebagai ibu kota provinsi memiliki konsentrasi penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan daerah lainnya.
Program Ado Gawe Dorong Penyerapan Tenaga Kerja
Penurunan angka pengangguran, menurut Rediyan, tak lepas dari peran program Ado Gawe, yang digagas oleh Pemerintah Kota Palembang di bawah kepemimpinan Walikota Ratu Dewa. Program ini terbukti mampu membantu menyalurkan ratusan tenaga kerja ke berbagai sektor, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Sejauh ini, sudah ada 264 warga yang berhasil ditempatkan bekerja di dalam negeri, dan 50 orang lainnya dikirim ke luar negeri melalui skema Ado Gawe,” ujarnya.
Program ini memanfaatkan platform digital seperti TikTok Palembang Ado Gawe yang secara rutin menginformasikan lowongan kerja terkini. Rediyan juga mengungkapkan, pada Juni ini Disnaker akan menggelar Job Fair, guna membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat.
Pemkot Gandeng BUMN dan Perbankan
Sementara itu, Walikota Ratu Dewa menegaskan komitmen Pemerintah Kota Palembang untuk terus mendorong penurunan angka pengangguran melalui digitalisasi dan kerja sama lintas sektor.
“Kami terus memperluas jaringan kerja sama, termasuk dengan perusahaan-perusahaan BUMN dan lembaga perbankan,” katanya.
Salah satu perusahaan yang siap mendukung program ini adalah PT Pusri, yang dikabarkan bakal mengalokasikan 30 persen kuota lowongan kerja bagi warga Palembang.
“Kami percaya, melalui sinergi dan inovasi digital seperti Ado Gawe, angka pengangguran bisa terus ditekan, dan masyarakat punya lebih banyak akses terhadap pekerjaan yang layak,” pungkas Walikota.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemkot Palembang berharap dapat terus menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.