Muara Enim, Hariansriwijaya.com – Bupati Muara Enim, Edison, menyambut baik langkah tegas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang akan menghentikan seluruh aktivitas pengangkutan batu bara melalui jalan umum. Ia bahkan mendesak agar kebijakan tersebut diterapkan secepat mungkin tanpa harus menunggu hingga batas waktu 1 Januari 2026.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru di Griya Agung Palembang pada Senin (7/7/2025), Edison menyuarakan sikap tegas untuk menolak segala bentuk dispensasi terhadap pengangkutan batu bara.
“Tidak boleh ada satu pun ruas jalan yang menjadi pengecualian. Rakyat sudah terlalu lama menanggung kerugian akibat kerusakan jalan yang disebabkan truk-truk batu bara. Ini harus dihentikan,” ujar Edison.
Ia menyoroti kerusakan parah yang ditimbulkan oleh kendaraan over dimension over loading (ODOL) yang melintas setiap hari, terutama di wilayah Muara Enim. Salah satu infrastruktur yang terdampak serius adalah Jembatan Enim II, yang kini memerlukan perbaikan menyeluruh.
“Kerusakannya tidak hanya bersifat fisik. Masyarakat menghadapi polusi udara, meningkatnya kecelakaan, hingga rasa tidak aman di jalan. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Solusinya hanya satu: angkutan batu bara harus lewat jalur khusus,” tegas Edison di hadapan forum.
Merespons dukungan tersebut, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel akan segera memperkuat kebijakan larangan melalui penegasan terhadap Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2018. Aturan ini secara resmi mencabut Pergub Nomor 23 Tahun 2012 yang sebelumnya mengatur tata cara pengangkutan batu bara melalui jalan umum.
“Kami ingin pastikan bahwa aturan ini bukan hanya formalitas, tapi benar-benar dijalankan. Jalan umum bukan tempat bagi angkutan batu bara. Keselamatan dan kepentingan masyarakat adalah prioritas utama,” kata Deru.
Langkah ini diharapkan menjadi titik balik dalam upaya menyelamatkan infrastruktur publik dari kerusakan lebih lanjut dan mengembalikan ketertiban lalu lintas di wilayah Sumsel, khususnya Muara Enim yang selama ini menjadi jalur utama lintasan truk tambang.