Hariansriwijaya.com – Kesempatan bekerja di Korea Selatan kini semakin menarik perhatian perempuan Indonesia. Gaji tinggi, lingkungan kerja profesional, serta prospek karier yang menjanjikan menjadi daya tarik utama. Namun sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami secara detail syarat dan prosedur resmi yang harus dipenuhi agar bisa bekerja secara legal di Negeri Ginseng.
Persyaratan Umum bagi Calon Pekerja Wanita
Dilansir dari situs infojatengpos.com, Pemerintah Korea Selatan membuka peluang kerja bagi tenaga kerja asing, termasuk perempuan dari Indonesia. Namun, kriteria tertentu harus dipenuhi agar lolos seleksi. Berikut beberapa persyaratan dasar:
Berusia antara 18 hingga 39 tahun
Pendidikan minimal lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat
Tidak memiliki riwayat penyakit serius seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dan sifilis
Tidak mengalami gangguan penglihatan warna atau cacat fisik berat
Tidak sedang dalam kondisi hamil
Tidak pernah dideportasi dari Korea atau dilarang bepergian ke luar negeri oleh otoritas Indonesia
Belum pernah bekerja lebih dari lima tahun di Korea sebelumnya
Walaupun secara regulasi perempuan bisa bekerja di Korea, peluang kerja untuk wanita memang masih kalah banyak dibandingkan laki-laki. Kebanyakan sektor yang tersedia adalah manufaktur dan perikanan, yang memiliki beban kerja fisik cukup tinggi.
Dokumen yang Wajib Disiapkan
Calon pekerja wanita juga harus mempersiapkan berkas administratif yang lengkap dan valid, antara lain:
Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) dan Kartu Keluarga (KK)
Ijazah terakhir dan akta kelahiran
Paspor aktif
SKCK dari Polda setempat
Surat keterangan sehat dan hasil tes buta warna
Kartu pencari kerja (kartu kuning)
Surat izin dari keluarga yang dilegalisasi perangkat desa
Buku rekening bank atas nama pribadi
Seluruh dokumen harus asli, tidak kedaluwarsa, dan sesuai dengan data identitas.
Jalur Resmi Melalui Program G to G
Pemerintah Indonesia bersama Korea Selatan menyediakan jalur legal bernama G to G (Government to Government). Program ini difasilitasi oleh BP2MI dan HRD Korea dalam kerangka Employment Permit System (EPS), yang bertujuan menyalurkan tenaga kerja secara aman dan transparan.
Alur Proses Program G to G
Berikut tahapan resmi yang harus dilalui:
Pendaftaran Online melalui sistem SISKOP2MI (https://siskop2mi.bp2mi.go.id)
Tes Bahasa Korea (EPS-TOPIK) yang meliputi kemampuan membaca dan mendengar
Uji Keterampilan dan Tes Fisik, tergantung sektor kerja yang dituju
Sending dan Job Matching, yakni proses mencocokkan pelamar dengan perusahaan Korea
Penandatanganan Kontrak, apabila lolos seleksi perusahaan
Pembekalan dan Pemberangkatan, termasuk pemeriksaan medis, pengurusan visa, dan orientasi kerja
Perlu dicatat bahwa program ini tidak mengenakan biaya penempatan. Namun peserta tetap menanggung sendiri biaya pelatihan, ujian, dan administrasi dokumen.
Pekerjaan yang Bisa Dimasuki Perempuan
Meskipun peluang kerja untuk wanita terbatas, masih ada sejumlah sektor yang terbuka:
Manufaktur: seperti pekerjaan pengemasan, perakitan produk elektronik, dan pengolahan makanan
Perikanan: mencakup pengolahan hasil laut
Jasa: seperti pekerjaan pembersih (cleaning service) atau hospitality, meski jarang ditawarkan lewat jalur G to G
Menurut pengalaman sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI), seperti Puput dan Enda, mereka tetap bisa lolos dan bekerja di sektor manufaktur setelah melalui seluruh proses seleksi dan pelatihan.
Bisa Kuliah Sambil Bekerja, Asal Disiplin
Selain bekerja, beberapa PMI juga menjalani kuliah jarak jauh di Universitas Terbuka (UT) cabang Korea. Puput, salah satu pekerja yang berbagi kisahnya di kanal YouTube Yuna Nuna, berhasil membagi waktu antara kuliah dan bekerja di pabrik perakitan produk elektronik.
Tugasnya antara lain membersihkan komponen, melepaskan stiker dengan alat semprot, dan melakukan pengecekan ringan. Meskipun lingkungannya mayoritas pekerja Korea, ia merasa bisa beradaptasi dengan baik. Beban kerja juga disesuaikan dengan kemampuan fisik perempuan.
Puput mengaku bahwa ia bisa membiayai kuliahnya sendiri, yang berkisar antara 150.000–250.000 KRW per semester. Ia memilih tidak mengambil lembur malam agar bisa fokus belajar.
Penutup
Bekerja di Korea Selatan adalah peluang besar bagi perempuan Indonesia yang ingin mandiri secara finansial. Namun prosesnya menuntut persiapan matang, baik secara administratif, fisik, maupun mental. Mengikuti program resmi seperti G to G dapat menjadi jalan terbaik untuk memastikan keamanan dan legalitas kerja di luar negeri.
Dengan mengikuti prosedur yang benar dan disiplin dalam menjalani setiap tahapan, peluang sukses di Negeri Ginseng bukanlah mimpi semata, bahkan bisa menjadi pintu menuju kehidupan yang lebih baik