Lubuklinggau, Hariansriwijaya.com – Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, Pabi Zalata, dilaporkan menghilang sejak Kamis, 14 Agustus 2025. Bocah yang duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar ini terakhir kali terlihat di sekitar kediamannya di Jalan Hibrida, RT 7, Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Hingga Rabu (20/8/2025), atau enam hari sejak kepergiannya, Pabi belum juga kembali ke rumah. Keluarga pun dilanda kecemasan dan telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Berangkat Beli Karton, Tak Pernah Kembali
Menurut sang ayah, Burhan, anaknya sempat berpamitan dan bersalaman dengannya pada Kamis siang usai pulang sekolah. Pabi mengaku hendak membeli karton untuk menyelesaikan tugas sekolah.
“Sejak hari Jumat sampai sekarang, sudah enam hari enam malam dia belum pulang. Biasanya kalau pergi, sebelum Magrib sudah di rumah untuk salat dan mengaji,” ujar Burhan saat ditemui Hariansriwijaya.com di kediamannya.
Burhan menuturkan, usai berpamitan, Pabi terlihat masih bermain di sekitar lorong rumah. Namun saat malam tiba, sang anak tak kunjung kembali. Keluarga pun langsung melakukan pencarian ke sejumlah lokasi yang biasa dikunjungi Pabi, termasuk ke rumah saudara dan kawasan Masjid Agung Lubuklinggau.
Sempat Terlihat, Namun Kabur Saat Dihampiri
Informasi yang dihimpun keluarga menyebutkan bahwa Pabi sempat terlihat bersama dua temannya, Endang dan Repal. Menurut keterangan Repal, ketiganya tidur di tangga Masjid Agung pada malam hari setelah menghilang. Namun, Repal mengaku pulang karena takut dimarahi orang tuanya, sementara Pabi dan Endang tetap berada di lokasi.
Pada Senin lalu, kakak Pabi mengaku melihat adiknya berada di sekitar Masjid Agung. Namun saat didekati dan diajak pulang, Pabi justru melarikan diri.
“Teman-temannya juga mencoba membujuk dia agar pulang. Mereka bilang, ‘Ayahmu tidak marah’. Tapi entah siapa yang menyuruh, dia malah lari dan tidak terlihat lagi setelah itu,” jelas Burhan dengan wajah penuh kekhawatiran.
Laporan Resmi Sudah Diajukan ke Polisi
Karena tak kunjung menemukan keberadaan anaknya, Burhan memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Lubuklinggau. Ia berharap bantuan dari aparat kepolisian dan masyarakat luas dapat membantu menemukan sang anak.
“Kami hanya ingin dia pulang. Tidak ada niat kami untuk memarahinya. Kami sangat khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” ucap Burhan dengan suara berat.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya pencarian masih terus dilakukan. Masyarakat yang memiliki informasi atau melihat keberadaan Pabi diimbau untuk segera melapor ke pihak berwajib atau keluarga.