Salah satu pemain utama di balik keberhasilan distribusi perangkat smart board ke berbagai wilayah Indonesia adalah SNG Cargo, salah satu perusahaan ekspedisi nasional yang dipercaya menangani proyek distribusi pendidikan digital berskala besar ini.
Sejak proyek dimulai pada 23 Agustus 2025, SNG Cargo telah mengirimkan lebih dari 4.500 unit smart board ke berbagai wilayah Indonesia. Menurut Agus Prastudi, CEO SNG Cargo, pengiriman ini bukan hanya tentang mengantarkan barang, tetapi juga tentang mengantarkan masa depan.
“Kami tidak hanya mengirimkan perangkat elektronik, kami mengirimkan peluang belajar baru bagi generasi muda. Setiap unit smart board yang kami antar membawa makna perubahan,” ujarnya di Jakarta.
Jejak Distribusi dari Jawa ke Timur Nusantara
Tahap pertama proyek pengiriman dilakukan di Pulau Jawa dan Banten, mencakup Jakarta, Pangandaran, Ciamis, Kabupaten Lebak, Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Kuningan. Setelah itu, ekspansi pengiriman terus berlanjut ke wilayah timur Indonesia — Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua.
Di Papua, SNG Cargo menembus rute panjang ke daerah seperti Fakfak, Kaimana, Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama. Sedangkan di NTT, pengiriman terbagi dalam tiga jalur besar: Kupang, Maumere, dan Waingapu, masing-masing mencakup beberapa kabupaten seperti Rote Ndao, Sikka, Ngada, dan Sumba Timur.
“Kami menargetkan wilayah Kalimantan menjadi tahap berikutnya. Komitmen kami adalah seluruh sekolah penerima bisa mendapatkan fasilitas tepat waktu, tanpa terkecuali,” kata Agus.
Kekuatan Armada Jadi Penentu Keberhasilan
Untuk mendukung kelancaran distribusi nasional ini, SNG Cargo telah mengerahkan sekitar 300 unit armada logistik, terdiri dari wing box dan kontainer 40 feet high cube (HC).
Pengiriman wilayah Jawa ditempuh melalui jalur darat, sementara wilayah kepulauan seperti Sulawesi dan NTT menggunakan jalur laut.
Armada wing box memiliki panjang 9,6 meter dengan tinggi 2,4 meter, sedangkan kontainer HC berukuran panjang 12,19 meter dan tinggi 2,89 meter. Semua kendaraan diperiksa secara rutin untuk memastikan kelayakan dan keamanan pengiriman.
“Perangkat seperti smart board sangat sensitif terhadap guncangan dan suhu. Karena itu, kami menerapkan standar pengiriman tinggi agar barang tiba dengan aman,” jelas Agus.
Langsung Menyapa Sekolah, Bukan Sekadar Gudang Pemerintah
Salah satu pembeda utama proyek ini adalah pendekatan distribusinya. SNG Cargo memastikan smart board dikirim langsung ke sekolah-sekolah penerima, bukan hanya berhenti di gudang dinas pendidikan atau kantor provinsi.
Langkah ini mempercepat proses pemanfaatan alat dan memastikan setiap perangkat benar-benar sampai ke tangan guru dan siswa.
“Kami ingin pengiriman ini berdampak langsung. Karena itu, tim kami turun hingga ke sekolah, bahkan di daerah dengan akses terbatas,” ujar Agus.
Hadapi Medan Berat dengan Totalitas Kinerja
Distribusi ke daerah terpencil seperti pegunungan Papua dan kepulauan NTT tentu bukan perkara mudah. Kondisi jalan yang rusak, cuaca ekstrem, hingga akses yang terbatas menjadi tantangan harian tim SNG Cargo di lapangan.
Namun, berkat pengalaman panjang di dunia ekspedisi, termasuk layanan ekspedisi Jakarta Medan yang menjadi rute padat, SNG Cargo sudah terbiasa menghadapi tantangan logistik lintas pulau.
“Kami terbiasa mengatur strategi pengiriman di wilayah dengan kondisi ekstrem. Kadang harus menunggu kapal perintis atau menyesuaikan dengan cuaca. Tapi bagi kami, tidak ada yang terlalu jauh selama tujuannya jelas: membantu pendidikan Indonesia,” kata Agus.
Teknologi dan Keamanan: Dua Pilar Utama Pengiriman
SNG Cargo menerapkan sistem pengemasan khusus untuk memastikan smart board terlindungi selama perjalanan. Setiap unit dibungkus dengan bahan anti-guncangan dan tahan lembap, menyesuaikan kondisi laut dan darat yang dihadapi.
Selain itu, seluruh pengiriman dilindungi asuransi logistik untuk mengantisipasi risiko kerusakan.
“Keamanan barang adalah harga mati. Kami ingin semua pihak, terutama pemerintah dan sekolah penerima, merasa tenang karena barang mereka aman dari titik awal hingga tujuan akhir,” ungkap Agus.
Dari Logistik Menuju Kontribusi Bangsa
Bagi SNG Cargo, proyek ini tidak hanya menjadi pencapaian bisnis, tetapi juga bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.
Agus menilai, digitalisasi pendidikan tidak akan berjalan tanpa dukungan logistik yang kuat. “Bayangkan jika perangkat digital tidak bisa menjangkau sekolah di daerah. Di sinilah peran kami sebagai jembatan antara pusat dan pelosok,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan proyek Smart Board 2025 menunjukkan potensi besar sektor logistik dalam mendukung agenda strategis nasional.
“Kami berharap, keberhasilan ini menjadi inspirasi bahwa perusahaan logistik dalam negeri mampu mengemban tanggung jawab besar untuk bangsa,” tambahnya.
SNG Cargo, Dari Ekspedisi Komersial ke Misi Nasional
Selama ini, SNG Cargo dikenal sebagai perusahaan cargo murah yang tangguh di jalur komersial seperti Medan, Banjarmasin, Makassar, dan Indonesia Timur yang menjadi salah satu rute logistik terpadat di Indonesia.
Namun kini, perusahaan tersebut telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam proyek pendidikan nasional.
Dengan jaringan armada besar, SDM profesional, dan sistem manajemen modern, SNG Cargo menunjukkan bahwa sektor logistik bukan hanya urusan bisnis, melainkan bagian penting dari pembangunan Indonesia.
“Ketika kami melihat smart board terpasang di sekolah di Fakfak, Sumba, atau Maumere, kami tahu bahwa peran kami punya arti. Kami bukan hanya mengantar barang — kami mengantar harapan,” tutup Agus Prastudi dengan penuh semangat.