HARIANSRIWIJAYA.COM– Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin malam kemarin, menyita perhatian publik dan kalangan politik. Momen tersebut menjadi pembicaraan luas, terutama karena berlangsung menjelang masa transisi pemerintahan. Dilansir dari portalindonesiapintar
Dalam pertemuan tertutup selama hampir dua jam itu, keduanya membahas sejumlah isu strategis, termasuk arah kebijakan kabinet mendatang serta kesinambungan program pembangunan nasional. Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa pertemuan tersebut berjalan hangat dan penuh rasa saling menghormati. “Pak Prabowo sangat menghargai kontribusi Presiden Jokowi selama dua periode dan berkomitmen melanjutkan capaian positif pemerintahan,” ujarnya.
Di sisi lain, pihak Istana menyatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung proses transisi yang damai dan produktif. Deputi Komunikasi Istana, Dini Purwanti, menyampaikan bahwa Jokowi mengapresiasi komunikasi terbuka yang dibangun dengan presiden terpilih. “Semangat kebersamaan itu yang kita perlukan agar pembangunan tidak terhenti,” ujarnya.
Pertemuan ini juga memunculkan beragam interpretasi di publik. Sejumlah analis menilai hal tersebut sebagai sinyal kuat stabilitas politik menjelang pelantikan presiden baru pada Oktober mendatang. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Bambang Heryanto, mengatakan bahwa komunikasi antara Jokowi dan Prabowo menunjukkan kematangan politik yang menenangkan pasar dan investor. Sumber poskabupaten
Namun, tidak sedikit yang menyoroti kemungkinan pembahasan tentang posisi strategis dalam kabinet baru. Meskipun tidak dikonfirmasi, spekulasi ini terus beredar di kalangan politisi dan masyarakat. Secara umum, masyarakat menyambut positif pertemuan ini, menilai bahwa kolaborasi antara pemimpin lama dan baru adalah simbol kedewasaan demokrasi Indonesia.