Kesehatan, Hariansriwijaya.com – Sejak pandemi melanda, masker jadi bagian penting dalam keseharian kita. Dari pagi ke malam, dari pasar sampai kantor, hampir semua orang tidak lepas dari benda ini. Tapi masih banyak juga yang belum sadar kalau masker bukan cuma harus dipakai, tapi juga harus diganti secara rutin.
Didapatkan dari berbagai platform kesehatan, salah satunya ibnusutowohospital.co.id, memnyatakan bahwa masker yang tidak diganti justru bisa membawa masalah baru. Kalau sudah kotor atau lembap, fungsinya melindungi jadi menurun drastis. Bahkan bisa jadi sarang kuman dan sumber penyakit. Sayangnya, hal ini sering dianggap remeh. Padahal efeknya bisa cukup berbahaya, baik untuk kesehatan kulit maupun pernapasan.
Masker Kain atau Medis Tetap Perlu Diganti
Baik masker kain maupun masker medis punya batas waktu pakai. Masker medis sebaiknya digunakan satu kali saja, lalu dibuang. Sementara masker kain bisa dipakai berulang, tapi harus dicuci setelah beberapa jam digunakan atau setelah terasa lembap.
Banyak orang yang masih pakai masker kain yang sama berhari hari tanpa dicuci. Ada juga yang menyimpan masker medis di kantong, lalu dipakai lagi keesokan harinya. Padahal, dalam kondisi lembap, masker jadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus. Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi, jerawat, hingga bau mulut.
Risiko Masalah Kulit Karena Masker Kotor
Salah satu keluhan yang sering muncul karena masker kotor adalah jerawat. Mungkin kamu pernah mengalami wajah jadi bruntusan atau muncul jerawat di sekitar dagu dan pipi setelah seharian pakai masker. Ini bukan hal aneh, dan bahkan sudah punya istilah sendiri, yaitu maskne atau jerawat karena masker.
Saat masker terlalu lama dipakai, sisa keringat, minyak, dan kotoran menumpuk di bagian dalam. Ditambah lagi dengan gesekan antara masker dan kulit wajah, ini bisa memicu iritasi dan penyumbatan pori pori. Kalau dibiarkan terus, kulit bisa jadi meradang dan sulit disembuhkan.
Untuk kamu yang punya kulit sensitif, penting banget untuk rutin mengganti atau mencuci masker. Gunakan juga bahan masker yang lembut dan tidak terlalu ketat agar kulit bisa tetap bernapas.
Gangguan Pernapasan Bisa Muncul
Masker yang sudah lama dipakai cenderung jadi lembap dan penuh kuman. Kalau kamu terus menerus menghirup udara melalui masker yang kotor, risiko iritasi pada saluran pernapasan jadi lebih tinggi. Hal ini bisa memicu batuk, pilek, bahkan infeksi tenggorokan.
Kondisi ini juga bisa memperparah masalah pada orang yang punya gangguan pernapasan seperti asma atau rhinitis. Udara yang masuk melalui masker kotor membawa partikel kecil yang bisa mengganggu sistem pernapasan dan menurunkan imunitas tubuh.
Untuk itu, penting untuk memastikan masker yang kamu pakai masih dalam kondisi bersih, kering, dan layak pakai. Kalau sudah mulai bau, berubah warna, atau terasa lembap, segera ganti tanpa menunggu lama.
Masker Kotor Tidak Efektif Lindungi Diri
Tujuan utama memakai masker adalah melindungi diri dan orang lain dari paparan virus dan polusi. Tapi masker yang sudah kotor tidak akan bisa menjalankan fungsi itu dengan baik. Justru sebaliknya, masker yang tidak diganti bisa memperbesar risiko penularan penyakit.
Bayangkan saja, kamu berbicara dengan orang lain dalam jarak dekat, lalu masker yang kamu pakai sudah tidak menyaring udara dengan baik. Kuman dari luar bisa dengan mudah masuk, begitu juga dengan kuman dari dalam bisa menyebar ke orang sekitar.
Kalau kamu menggunakan masker medis, sebaiknya ganti setelah beberapa jam atau segera jika sudah terasa lembap. Untuk masker kain, cucilah dengan air hangat dan sabun, lalu jemur di bawah sinar matahari agar steril kembali sebelum dipakai ulang.
Tips Agar Selalu Pakai Masker Bersih
Agar tidak lupa, kamu bisa menyiapkan stok masker lebih dari satu. Simpan masker cadangan di tas, laci kerja, atau kendaraan. Jadi kalau masker yang kamu pakai sudah tidak layak, bisa langsung ganti dengan yang baru.
Biasakan juga mencuci masker kain setiap kali selesai digunakan. Gunakan deterjen yang lembut agar tidak menimbulkan iritasi di wajah. Untuk masker medis, buang di tempat sampah tertutup dan jangan sekali kali dipakai ulang, meskipun kelihatannya masih bersih.
Hindari menyentuh bagian dalam masker saat akan memakainya. Cuci tangan terlebih dahulu, dan pastikan masker menutup hidung serta mulut dengan baik. Ini membantu menjaga efektivitas perlindungan sekaligus menjaga kebersihan masker.
Pakai masker memang sudah jadi kebiasaan baru, tapi jangan lupa kalau kebersihannya juga harus dijaga. Masker yang tidak diganti bukan cuma tidak efektif, tapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Mulai dari sekarang, jadikan kebiasaan mengganti masker sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Masker bersih bukan cuma buat jaga jarak dari virus, tapi juga bentuk tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Dapatkan info kesehatan lainnya untuk memberikan hal yang positif untuk pola hidup sehat bagi anda dan keluarga.
Karena menjaga kesehatan bukan cuma soal memakai masker, tapi juga tentang bagaimana kita merawat dan menggunakannya dengan benar.