Hariansriwijaya.com – Di era digital seperti sekarang, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari berkomunikasi di media sosial, bermain game, hingga mencari informasi, semua dapat dilakukan dengan mudah melalui internet. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan adalah mengunjungi berbagai website, baik untuk membaca berita, mencari referensi, maupun berbelanja.
Sering kali pengguna internet sudah familiar dengan nama website yang mereka kunjungi, sehingga langsung mengetikkan URL (Uniform Resource Locator) di browser tanpa berpikir panjang. Selain itu, banyak juga yang mencari domain murah untuk membuat website sendiri, baik untuk keperluan bisnis maupun personal.
Perbedaan Subdomain dan Domain Baru
Meskipun sering mengakses website, tidak semua orang memahami bagaimana struktur penamaan sebuah website. URL yang kita ketikkan sebenarnya terdiri dari beberapa bagian, termasuk domain dan subdomain.
Namun, masih banyak yang belum menyadari perbedaan antara keduanya. Padahal, memahami struktur ini sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin membangun website dan mengoptimalkannya untuk keperluan SEO (Search Engine Optimization).
Lalu, mana yang lebih baik untuk SEO: menggunakan subdomain atau membuat domain baru? Berikut beberapa perbedaan keduanya sebagai pertimbangan:
1. Subdomain Tidak Dapat Berdiri Sendiri dan Bergantung pada Domain
Salah satu perbedaan mendasar antara domain dan subdomain adalah bahwa subdomain tidak bisa berdiri sendiri sebagai sebuah website yang independen. Sebuah subdomain selalu bergantung pada domain utama karena tanpa domain, subdomain tidak dapat diakses.
Sebaliknya, domain memiliki identitas tersendiri dan dapat berfungsi tanpa adanya subdomain. Ketika pengguna mengetikkan URL di browser, mereka harus mencantumkan domain utama, karena subdomain tidak bisa diakses tanpa domain induknya. Dengan kata lain, subdomain hanyalah bagian tambahan dari domain utama yang digunakan untuk keperluan tertentu, seperti membuat kategori khusus dalam website atau mengelompokkan layanan yang berbeda.
2. Perbedaan Biaya: Domain Berbayar, Subdomain Gratis
Dari segi biaya, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara domain dan subdomain. Untuk memiliki sebuah domain, pengguna biasanya harus membayar biaya langganan tahunan. Harga domain bervariasi tergantung pada ekstensi yang dipilih, misalnya .com, .id, atau .net.
Namun, bagi yang ingin menghemat pengeluaran, banyak penyedia layanan hosting yang menawarkan domain murah, sehingga pembuatan website menjadi lebih terjangkau. Di sisi lain, subdomain umumnya disediakan secara gratis oleh penyedia hosting atau layanan domain. Karena subdomain merupakan bagian dari domain utama, pengguna tidak perlu membayar biaya tambahan untuk membuatnya.
Hal ini menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin membuat website tambahan tanpa mengeluarkan biaya ekstra. Meskipun subdomain gratis, pengguna tetap perlu mempertimbangkan apakah penggunaan subdomain sesuai dengan strategi digital mereka, terutama dalam hal SEO.
3. Dampak Terhadap SEO: Domain Baru vs. Subdomain
Dari perspektif SEO, domain dan subdomain memiliki dampak yang berbeda terhadap peringkat pencarian di mesin pencari. Search engine seperti Google akan memperlakukan subdomain sebagai entitas yang terpisah dari domain utama. Artinya, subdomain tidak secara otomatis mendapatkan otoritas atau peringkat dari domain induknya.
Jika sebuah website menggunakan subdomain, maka upaya optimasi SEO perlu dilakukan secara independen agar subdomain tersebut dapat bersaing di hasil pencarian (SERP). Sebaliknya, jika memilih untuk menggunakan domain baru, maka website tersebut memiliki identitas yang sepenuhnya berbeda dan dapat membangun otoritas sendiri dari nol.
Lalu, Mana yang Lebih Baik untuk SEO?
Dalam SEO, memilih antara subdomain atau domain baru tergantung pada strategi yang ingin diterapkan. Jika tujuannya adalah membangun otoritas website secara terpisah, domain baru lebih efektif karena memiliki identitas mandiri dan dapat dioptimalkan dari nol. Namun, ini memerlukan lebih banyak upaya dalam membangun reputasi di mesin pencari.
Sebaliknya, subdomain cocok untuk memperluas kategori dalam satu brand tanpa memisahkan otoritas dari domain utama. Namun karena subdomain dianggap sebagai website terpisah, optimasinya harus dilakukan sendiri. Jika ingin efisiensi SEO, menambahkan halaman ke domain utama sering lebih baik daripada menggunakan subdomain.
Kesimpulan
Memilih antara subdomain atau domain baru untuk SEO bergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Domain baru lebih cocok untuk membangun otoritas secara mandiri, sementara subdomain efektif untuk memperluas kategori dalam satu brand.
Agar website lebih optimal, penting untuk mempertimbangkan strategi SEO yang tepat. Pastikan juga menggunakan layanan terpercaya dan berkualitas dari DomaiNesia agar mendapatkan domain dengan performa terbaik sesuai kebutuhan digital Anda.
