Muratara, Hariansriwijaya.com – Insiden masuknya gajah liar ke kawasan permukiman kembali terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Setelah sebelumnya merusak kebun di Kecamatan Nibung, kini gajah liar tersebut dilaporkan telah masuk ke perkebunan sawit milik warga di Desa Biaro Lama, Kecamatan Karang Dapo. Peristiwa ini menimbulkan kecemasan di kalangan warga setempat yang khawatir gajah tersebut akan bergerak menuju perkampungan mereka.
Kronologi Insiden
Beberapa hari yang lalu, gajah liar dilaporkan merusak kebun warga di Kecamatan Nibung. Kini, gajah yang diyakini sama telah berpindah lokasi dan dilaporkan berada di perkebunan sawit di Desa Biaro Lama. Menurut keterangan warga, gajah tersebut memakan buah sawit dan merusak tanaman lainnya di kebun.
“Saat kami memeriksa kebun pagi tadi, kami melihat banyak tanaman sawit yang sudah rusak dan buahnya berceceran. Kami menduga ini ulah gajah liar yang beberapa hari lalu juga merusak kebun di Nibung,” kata seorang petani setempat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Tanggapan dan Kekhawatiran Warga
Kehadiran gajah liar ini menimbulkan kecemasan di kalangan warga. Mereka khawatir hewan besar tersebut akan mendekat ke permukiman dan menimbulkan ancaman lebih besar. Beberapa warga bahkan mulai membatasi aktivitas di kebun dan lebih berhati-hati saat keluar rumah.
“Kami sangat khawatir gajah ini akan masuk ke perkampungan. Anak-anak dan wanita kami larang keluar sendirian, terutama di malam hari,” ujar Kepala Desa Biaro Lama, Mulyadi.
Upaya Penanganan
Pemerintah setempat, melalui Dinas Kehutanan dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Tim dari BKSDA telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengusiran gajah dengan cara yang aman dan tidak menyakiti hewan tersebut.
“Kami sedang berupaya menggiring gajah tersebut kembali ke habitat aslinya di hutan. Tim sudah berada di lokasi untuk memastikan keselamatan warga dan gajah,” kata Kepala BKSDA Sumatera Selatan.
Imbauan kepada Warga
Dalam upaya menjaga keselamatan, warga diimbau untuk tidak mendekati gajah atau mencoba mengusirnya sendiri. BKSDA juga meminta warga untuk melaporkan setiap pergerakan gajah liar kepada pihak berwenang agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
“Kami mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik. Jangan coba-coba mendekati atau mengusir gajah sendiri karena itu bisa berbahaya. Segera laporkan kepada kami jika melihat gajah di sekitar permukiman,” tambah Kepala BKSDA.
Langkah Pencegahan Jangka Panjang
Selain penanganan langsung, pemerintah juga merencanakan langkah-langkah jangka panjang untuk mencegah konflik antara manusia dan gajah liar. Salah satunya adalah dengan memperkuat kawasan konservasi dan memastikan habitat gajah tidak terganggu oleh aktivitas manusia.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memperkuat kawasan konservasi dan memastikan habitat gajah aman. Ini penting untuk mencegah gajah keluar dari hutan dan memasuki permukiman warga,” jelas Kepala Dinas Kehutanan Muratara.
gajah liar,gajah liar di Muratara,Berita Muratara,Berita RegionalPenutup
Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan habitat satwa liar. Konflik antara manusia dan hewan liar seperti gajah dapat diminimalisir dengan pengelolaan yang tepat dan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi alam. Pemerintah dan warga diharapkan dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini demi keselamatan dan keberlanjutan hidup bersama.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!