Palembang, Hariansriwijaya.com — Jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera Selatan menunjukkan penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir, seiring turunnya hujan di sejumlah kawasan. Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel per Minggu, 27 Juli 2025, tercatat hanya 21 titik panas terdeteksi, tersebar di lima kabupaten.
“Penurunan ini cukup drastis. Dari data terakhir, total ada 21 titik panas, dan yang terbanyak berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan tujuh titik,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, saat dikonfirmasi Hariansriwijaya.com, Senin (28/7/2025).
Ia menjelaskan, turunnya curah hujan dan kondisi cuaca mendung di beberapa wilayah menjadi faktor utama meredanya kemunculan titik panas harian yang sebelumnya melonjak akibat musim kemarau.
Namun demikian, Sudirman mengingatkan bahwa secara akumulatif, Juli masih menjadi bulan dengan jumlah hotspot tertinggi sepanjang tahun 2025. Hingga 27 Juli saja, sudah tercatat 1.287 titik panas, angka yang mencetak rekor dalam satu dekade terakhir.
“Puncak aktivitas hotspot terjadi pada 20 Juli lalu, dengan jumlah mencapai 214 titik dalam sehari. Hanya satu hari di bulan ini yang bebas dari titik panas, yaitu tanggal 5 Juli,” paparnya.
Lima daerah dengan jumlah hotspot terbanyak selama Juli adalah Musi Banyuasin (277 titik), Musi Rawas Utara (208 titik), Musi Rawas (192 titik), Muara Enim (184 titik), dan Lahat (107 titik).
Dibandingkan bulan sebelumnya, tren peningkatan terlihat cukup tajam. Pada Mei tercatat 523 titik panas, kemudian naik menjadi 576 titik pada Juni, dan melonjak drastis di bulan Juli.
“Jika kita melihat pola tahunan, biasanya puncak kemarau terjadi antara Agustus hingga Oktober. Artinya, kemungkinan jumlah hotspot akan kembali meningkat dalam tiga bulan ke depan,” jelas Sudirman.
Sebagai langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), BPBD Sumsel terus meningkatkan patroli darat serta pengecekan langsung ke titik-titik panas yang terdeteksi satelit.
“Begitu ada hotspot muncul, tim segera turun ke lokasi. Kalau memang terkonfirmasi kebakaran, proses pemadaman dilakukan secepatnya,” tegasnya.
Masyarakat juga diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta segera melapor apabila melihat asap atau api di area lahan dan hutan guna mencegah meluasnya kebakaran.