Mataram, Hariansriwijaya.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, melaporkan bahwa kerugian akibat cuaca ekstrem yang disertai angin kencang mencapai Rp1,6 miliar. Kerusakan ini berdampak pada puluhan rumah warga dan infrastruktur lainnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Muhammad Nurul Huda, menjelaskan bahwa bencana yang terjadi pada Sabtu (1/11) ini mengakibatkan kerusakan signifikan, terutama pada atap bangunan. “Kerugian material akibat cuaca ekstrem ini diperkirakan sekitar Rp1,6 miliar,” katanya di Bima pada Minggu.
Bencana alam hidrometeorologi tersebut melanda beberapa kecamatan, termasuk Desa Belo di Kecamatan Palibelo, di mana 11 rumah dan Kampus STKIP Tamsis mengalami kerusakan dengan total kerugian mencapai Rp270 juta. Di Desa Bre, enam rumah warga rusak dengan kerugian ditaksir Rp160 juta, sedangkan di Desa Teke, satu rumah mengalami kerusakan senilai Rp30 juta.
Di Kecamatan Woha, dampak bencana juga dirasakan di Desa Talabiu, di mana enam rumah dan 58 gudang penyimpanan garam rusak dengan total kerugian mencapai Rp450 juta. Selain itu, Desa Rabakodo mengalami kerusakan pada satu rumah dan gazebo, dengan kerugian sekitar Rp30 juta, sementara di Desa Risa, dua rumah juga mengalami kerusakan yang diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Di Desa Tonda Kecamatan Madapangga, 30 rumah rusak berat dan delapan rusak ringan dengan kerugian diperkirakan Rp480 juta. Di Desa Mpuri, empat rumah mengalami kerusakan dengan nilai kerugian sekitar Rp120 juta.
“Total kerugian akibat angin kencang ini mencapai sekitar Rp1,6 miliar,” imbuh Huda. Ia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak bagi para korban adalah terpal atau atap seng untuk mengganti yang rusak.
Tim BPBD telah melakukan berbagai langkah, termasuk koordinasi dengan camat, Kapolsek, Koramil, dan kepala desa untuk mendata daerah yang terdampak. Mereka juga melakukan pengamatan, pendataan cepat, dan penanganan darurat bencana di lokasi-lokasi yang terpengaruh.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana lainnya, serta segera melapor ke BPBD Kabupaten Bima jika terjadi situasi darurat,” tutup Huda.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!