Palembang, Hariansriwijaya.com — Komoditas kopi asal Sumatera Selatan kembali menunjukkan tajinya di kancah perdagangan internasional. Sebanyak 19,8 ton kopi lokal berhasil diekspor ke Malaysia melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang, Senin (4/8/2025), dengan nilai transaksi mencapai Rp1,2 miliar.
Ekspor tersebut menjadi bagian dari strategi memperkuat jalur ekspor langsung dari daerah, sekaligus meningkatkan daya saing kopi Sumsel di pasar global.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel), drh. Sri Endah Ekandari, menyampaikan bahwa seluruh kopi yang diekspor telah melewati proses pemeriksaan ketat. Pemeriksaan itu bertujuan untuk memastikan komoditas bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan memenuhi persyaratan sanitasi negara tujuan.
“Setiap pengiriman kopi wajib melalui prosedur karantina. Kami pastikan produk yang keluar dari Sumatera Selatan memenuhi standar kesehatan tumbuhan dan aman konsumsi,” ujar Sri Endah kepada Hariansriwijaya.com.
Sebagai bukti bahwa kopi tersebut memenuhi ketentuan internasional, Karantina Sumsel menerbitkan Sertifikat Fitosanitasi (Phytosanitary Certificate) sesuai ketentuan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures.
Data yang dihimpun Karantina Sumsel mencatat pertumbuhan ekspor kopi dari tahun ke tahun cukup signifikan. Bila pada 2023 ekspor kopi hanya mencatat volume 64 kilogram, maka pada 2024 melonjak drastis menjadi 19,8 ton. Bahkan dalam kurun Januari hingga pertengahan 2025, volume ekspor tercatat telah mencapai 127 ton.
“Ini adalah bukti bahwa sektor perkebunan, khususnya kopi, memiliki kontribusi besar dalam mendongkrak ekonomi daerah,” ungkap Sri Endah.
Ia menambahkan bahwa ke depan, pihaknya akan mendorong penerapan sistem ketertelusuran (traceability system) untuk memastikan kejelasan asal-usul produk. Langkah ini penting untuk meningkatkan nilai tambah dan identitas geografis kopi Sumatera Selatan di pasar internasional.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi proses ekspor melalui layanan karantina yang profesional, dukungan teknis di lapangan, dan penguatan sistem keamanan hayati. Harapannya, produk pertanian dan perkebunan Sumsel semakin kompetitif di luar negeri,” tutupnya.
Dengan tren positif ini, Sumatera Selatan menunjukkan potensi besar dalam ekspor komoditas strategis, khususnya kopi, sebagai ujung tombak ekonomi daerah berbasis sektor pertanian.