Jakarta, Hariansriwijaya.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan dukungan penuh terhadap program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. KPAI menilai program ini sebagai langkah strategis dalam memperbaiki pola konsumsi makanan dan minuman anak-anak Indonesia.
Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, mengungkapkan bahwa program makan gratis ini tidak hanya bermanfaat dari segi penyediaan makanan bergizi, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi anak-anak mengenai pentingnya konsumsi makanan sehat. Menurutnya, program ini berpotensi memperbaiki budaya makan anak-anak, yang sering kali cenderung mengonsumsi makanan yang kurang sehat.
“Program makan gratis ini bisa menjadi pintu masuk untuk mengedukasi anak-anak mengenai pola makan yang baik. Selain itu, program ini juga memungkinkan adanya pengawasan yang efektif dalam memastikan bahwa makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang baik,” ujar Jasra saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/11).
Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, sekitar satu dari lima anak usia 5 hingga 12 tahun mengalami obesitas akibat pola makan yang tidak sehat dan minimnya aktivitas fisik. Untuk itu, KPAI berharap program makan bergizi gratis ini dapat menjadi kesempatan untuk memperkenalkan anak-anak pada makanan yang kaya gizi namun rendah kalori.
“Program ini akan mengedukasi anak-anak mulai dari proses penanaman hingga penyajian makanan, yang harus memenuhi kriteria high nutrient dense, bukan calorie dense,” tambah Jasra.
Selain dari segi gizi, KPAI juga menekankan pentingnya membangun kebiasaan makan yang lebih sehat melalui kegiatan makan bersama. Hal ini akan menciptakan budaya sosial yang mendukung kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan sehat.
“Program makan gratis ini sangat positif, karena mengajarkan budaya makan bersama, serta mendukung kegiatan sebaya yang bisa mendorong anak-anak untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran yang sering kali kurang diminati,” paparnya.
Jasra juga mengingatkan agar kegiatan di sekolah tidak hanya terbatas pada penyediaan makan bergizi, tetapi juga mencakup edukasi mengenai pola hidup sehat. Anak-anak perlu dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan minyak, serta pentingnya kebiasaan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari, mencuci tangan sebelum makan, memantau berat badan, dan berolahraga.
“Selain itu, sangat baik jika program ini diimbangi dengan kegiatan fisik sebelum makan, seperti jalan santai, senam, bersepeda, atau kerja bakti,” tambahnya.
KPAI percaya bahwa jika program makan bergizi gratis ini dilaksanakan secara maksimal, selain dapat meningkatkan kesehatan anak-anak, program ini juga akan menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan generasi yang lebih sehat dan produktif, masa depan bangsa akan semakin cerah.