Palembang, Hariansriwijaya.com — Sebuah insiden melibatkan seorang mahasiswa yang memprotes keras tindakan tilang aparat lalu lintas menjadi viral di media sosial. Kejadian itu terjadi saat pelaksanaan Operasi Patuh Musi 2025 di Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Rabu pagi (23/7/2025).
Dalam video yang beredar, terlihat mahasiswa tersebut menendang pembatas jalan atau water barrier setelah diberhentikan petugas karena mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm serta tidak membawa dokumen kendaraan seperti SIM dan STNK.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kasat Lantas Polrestabes Palembang AKBP Finan S Radipta mengatakan bahwa tindakan emosional pengendara itu muncul secara spontan. Namun, pihaknya tetap mengedepankan pendekatan yang persuasif dan tidak melakukan penahanan.
“Pelanggarannya jelas, tidak memakai helm dan tidak membawa surat-surat kendaraan. Petugas sudah bertindak sesuai prosedur secara humanis dan terukur. Namun, yang bersangkutan justru melampiaskan kemarahannya dengan menendang pembatas jalan,” kata Finan kepada Hariansriwijaya.com, Rabu siang.
Ia menyebut, pengendara tersebut diketahui merupakan mahasiswa yang berdomisili di kawasan Seberang Ulu I. Meski sempat meluapkan emosi, tidak ada sanksi tambahan yang dijatuhkan karena dinilai tidak membahayakan situasi di lokasi.
“Sudah kami tenangkan. Setelah diberi pemahaman, dia akhirnya menerima penindakan yang dilakukan. Tidak ada tindakan hukum lebih lanjut karena dianggap sebagai luapan sesaat,” jelas Finan.
Insiden ini terjadi saat jajaran Satuan Lalu Lintas Polrestabes Palembang bersama instansi terkait sedang menggelar razia terpadu dalam rangka Operasi Patuh Musi 2025. Selama sepekan pelaksanaan operasi, lebih dari 1.200 pelanggaran telah ditindak, sebagian besar didominasi oleh pengendara yang tidak menggunakan helm serta tidak membawa kelengkapan surat kendaraan.
“Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran berlalu lintas di sejumlah wilayah seperti Seberang Ulu, Jalan Jenderal Sudirman, dan Kertapati masih tergolong rendah,” ujarnya.
Finan pun mengimbau masyarakat untuk lebih taat terhadap aturan lalu lintas. Menurutnya, operasi bukan bertujuan untuk menakuti, melainkan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
“Selama tidak melanggar, tak perlu takut dengan keberadaan petugas di lapangan. Kami hanya menindak yang tidak tertib,” tegasnya.
Pihak kepolisian juga memastikan bahwa Operasi Patuh akan terus digelar secara berkala di titik-titik yang dinilai rawan pelanggaran.