Banyuasin, Sumatera Selatan — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bertolak ke Sumatera Selatan pada Rabu (23/4) pagi untuk meluncurkan Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina). Kegiatan yang dipusatkan di Kabupaten Banyuasin ini merupakan langkah awal dari upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan menuju swasembada pangan.
Presiden berangkat dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan Pesawat Kepresidenan PK-GRD sekitar pukul 08.30 WIB. Setibanya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Presiden langsung melanjutkan perjalanan darat menuju lokasi tanam raya di Banyuasin.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ini, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Di apron Lanud Halim, keberangkatan Presiden dilepas oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Kasdam Jaya Brigjen TNI Rachmad, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy, Danlanud Halim Marsekal Pertama TNI Muzafar, dan Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso.
Fokus pada Ketahanan dan Kemandirian Pangan
Dilansir dari situs inca berita, Program Gerina menjadi salah satu kebijakan strategis nasional di sektor pertanian yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo. Dalam sambutannya di lokasi tanam raya, Presiden menegaskan bahwa Gerina bukan sekadar seremoni, melainkan gerakan konkret untuk membangun kemandirian pangan dari tingkat akar rumput.
“Gerina adalah ajakan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk kembali menanam. Kita harus pastikan bahwa anak cucu kita tidak lagi bergantung pada pangan impor,” ujar Presiden Prabowo.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangannya menyatakan bahwa Gerina diharapkan mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemanfaatan lahan, baik milik pribadi, desa, hingga kawasan kota.
“Gerina menjadi salah satu langkah nyata untuk menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan yang dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Yusuf.
Langkah Serius Capai Swasembada Pangan
Menurut data Kementerian Pertanian, Indonesia masih mengimpor berbagai komoditas strategis seperti gandum, kedelai, dan bawang putih dalam jumlah besar setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah yang saat ini berkomitmen penuh dalam mewujudkan swasembada pangan melalui kolaborasi lintas sektor.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang turut hadir di Banyuasin menambahkan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung ketahanan nasional. Oleh sebab itu, pemerintah mendorong optimalisasi pemanfaatan teknologi, pendampingan petani, dan akses pembiayaan yang lebih luas.
“Kami akan mempercepat pendistribusian benih unggul, pupuk bersubsidi, serta memperkuat sistem irigasi dan logistik. Gerina akan menjadi katalisator gerakan nasional menanam yang berkelanjutan,” jelas Amran.
Peran Strategis Sumatera Selatan
Pemilihan Banyuasin, Sumatera Selatan, sebagai lokasi peluncuran Program Gerina bukan tanpa alasan. Provinsi ini dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional dengan luas lahan pertanian yang potensial.
Gubernur Sumatera Selatan, yang juga hadir dalam acara tanam raya, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Presiden Prabowo dan peluncuran Gerina di wilayahnya. Ia berharap, langkah ini dapat memberi dampak positif bagi petani lokal serta memperkuat ekonomi daerah.
“Ini kehormatan besar bagi kami. Kami siap mendukung penuh implementasi Gerina agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat Sumsel,” ucap Gubernur.
Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan
Gerakan Indonesia Menanam dirancang sebagai program inklusif yang mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif. Bukan hanya petani, tapi juga pelajar, mahasiswa, ASN, TNI-Polri, hingga pelaku usaha diharapkan turut serta dalam gerakan ini.
Pemerintah akan menggandeng berbagai elemen, termasuk perguruan tinggi, organisasi keagamaan, hingga komunitas lokal, untuk mensosialisasikan pentingnya menanam demi masa depan pangan Indonesia.
Beberapa target Gerina dalam lima tahun ke depan meliputi:
Peningkatan luas tanam sebesar 20% per tahun
Penurunan angka impor bahan pangan strategis
Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian
Pengembangan kawasan pertanian terpadu
Agenda Padat, Presiden Langsung Kembali ke Jakarta
Usai merampungkan seluruh rangkaian kegiatan di Banyuasin, Presiden Prabowo kembali bergerak menuju Kota Palembang. Dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Kepala Negara langsung bertolak kembali ke Jakarta pada sore hari.
Kunjungan kerja ini menjadi bagian dari rangkaian program 100 hari kerja Presiden Prabowo yang fokus pada pemulihan ekonomi rakyat dan ketahanan nasional. Peluncuran Gerina menjadi sinyal bahwa pemerintahan Prabowo serius dalam membangun pondasi kemandirian pangan secara jangka panjang