Palembang, Hariansriwijaya.com – Setelah dilakukan pencarian intensif selama tiga hari, Tim SAR gabungan Palembang akhirnya berhasil menemukan jasad Sakila Oktavia (11), bocah yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah terseret arus deras Sungai Musi, Rabu sore (13/8/2025).
Korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025) sekitar pukul 13.15 WIB, dalam posisi mengapung dan tersangkut di antara rimbunan eceng gondok di kawasan Dermaga Pelabuhan Boom Baru, sekitar satu kilometer dari lokasi awal korban dilaporkan tenggelam.
Penyisiran Dilakukan dari Dua Arah Sungai
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palembang, Manca Rahwanto, SE, menyampaikan bahwa operasi pencarian dilakukan oleh dua tim yang tergabung dalam Search and Rescue Unit (SRU). Masing-masing tim menyisir sungai ke arah berbeda menggunakan peralatan berbeda.
“SRU pertama bergerak ke arah barat sejauh 15 kilometer dengan perahu RIB dan speedboat. Sementara SRU kedua menyisir sejauh 5 kilometer ke arah timur menggunakan perahu karet,” jelas Manca di lokasi kejadian.
Setelah jasad korban ditemukan, tim SAR langsung melakukan evakuasi dan menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk proses pemakaman.
“Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi kami tutup dan seluruh unsur gabungan telah dikembalikan ke satuan masing-masing,” lanjutnya.
Kronologi Kejadian: Bermain di Pinggir Sungai, Terseret ke Tengah
Insiden memilukan ini bermula saat korban dan dua temannya, Fino (8) dan Riski (8), bermain dan berenang di pinggiran Sungai Musi sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu sore. Tanpa disadari, Sakila dan Fino berenang terlalu jauh hingga ke bagian tengah sungai yang arusnya deras.
Seorang warga yang berada di sekitar lokasi berupaya melakukan penyelamatan setelah melihat kedua anak itu terbawa arus. Upaya penyelamatan berhasil menyelamatkan Fino, namun Sakila terbawa arus dan menghilang di bawah permukaan air.
Tim SAR langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian sejak hari kejadian, melibatkan unsur dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, hingga relawan masyarakat. Proses pencarian dilakukan siang dan malam dengan menyisir berbagai titik sepanjang aliran Sungai Musi.
Himbauan untuk Warga di Sekitar Sungai
Tragedi ini kembali menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di sekitar sungai, khususnya saat musim hujan ketika arus menjadi lebih deras dari biasanya.
Pihak Basarnas Palembang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak membiarkan anak-anak berenang tanpa pengawasan orang dewasa di perairan terbuka.
“Kami mengajak masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Musi, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak. Sungai bukan tempat bermain yang aman tanpa pengawasan,” pungkas Manca.