Gaza, Hariansriwijaya.com – Dalam keadaan yang penuh ketegangan, Mohammed Alloush, seorang pria Palestina dari Jabalia, utara Jalur Gaza, tergesa-gesa menuju rumah kerabatnya untuk memastikan keselamatan mereka setelah serangan udara Israel pada Minggu (10/11). Sesampainya di lokasi bersama sejumlah tetangga, Alloush terkejut mendapati rumah yang sebelumnya dihuni lebih dari 50 orang telah rata dengan tanah.
“Kami mendengar teriakan meminta tolong dari bawah puing-puing. Beberapa orang masih hidup, dan saya harus membantu menyelamatkan mereka,” ujar Alloush dengan suara bergetar. Namun, dia dan para relawan lainnya tidak memiliki peralatan untuk melakukan penyelamatan.
“Kami terpaksa menggali dengan tangan kosong, mencoba menyelamatkan korban yang terluka dan mengeluarkan jenazah sebisa kami,” tambah Alloush, yang juga menggendong jenazah seorang anak. “Situasinya sangat berbahaya, karena serangan bisa saja kembali datang. Tetapi kami harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang.”
Alloush mengatakan bahwa dia dan tetangganya terpaksa menguburkan para korban di tempat yang layak dan membawa korban luka ke rumah sakit dengan menggunakan kereta keledai, mengingat rumah sakit di wilayah itu sudah tidak berfungsi.
Serangan Israel yang terjadi pada Minggu (10/11) menewaskan sedikitnya 36 anggota keluarga Alloush di kamp pengungsi Jabalia. Menurut laporan penduduk setempat dan sumber medis, serangan tersebut menjadi bagian dari operasi militer Israel yang dimulai pada 5 Oktober 2023, yang bertujuan untuk menghancurkan sisa-sisa kelompok Hamas dan mencegah mereka kembali ke wilayah tersebut.
Gaza Terus Diguncang Serangan Israel
Menurut Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, militer Israel telah memaksa tim penyelamat meninggalkan banyak daerah yang terdampak serangan. “Banyak warga yang terjebak di dalam rumah mereka, dan kami kesulitan mencapai mereka dengan ambulans atau peralatan penyelamat lainnya,” ujar Basal.
Sejak serangan Israel yang dilancarkan sebagai balasan terhadap serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober, jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat. Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 43.600 warga Palestina telah kehilangan nyawa, sementara lebih dari 102.900 orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang intensif.
Di kawasan utara Gaza, serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 1.800 korban jiwa, sementara ribuan lainnya terluka dan ratusan warga masih dinyatakan hilang. Semua rumah sakit di daerah tersebut juga telah hancur akibat serangan yang tak henti-hentinya.
Penyelamatan dengan Tangan Kosong
Di Gaza City, penyelamatan semakin sulit dilakukan meski bantuan dari Pertahanan Sipil telah dikerahkan. Pada Sabtu malam (9/11), Israel kembali melancarkan serangan yang menewaskan sedikitnya lima warga Palestina di kawasan Tal al-Hawa, Gaza City.
Mohammed Doghmosh, seorang warga Palestina berusia 25 tahun yang turut terlibat dalam upaya penyelamatan, menceritakan perjuangan mereka. “Sulit sekali bagi ambulans dan tim penyelamat untuk sampai ke lokasi, jadi kami memutuskan untuk menyelamatkan korban dengan tangan kosong,” ungkap Doghmosh.
Dia menjelaskan, dirinya dan teman-temannya menggunakan cahaya dari ponsel mereka untuk melihat lebih jelas di tengah puing-puing. “Kami berlomba dengan waktu, mencoba mengeluarkan korban selamat dan menarik jenazah yang tertimbun untuk dimakamkan keesokan harinya,” ujarnya.
Penyelamatan dengan tangan kosong ini menjadi gambaran nyata tentang betapa sulitnya hidup di Gaza saat ini, di mana warga harus bertindak cepat dalam menghadapi serangan yang datang tanpa henti. Semua dilakukan dalam ketegangan dan rasa takut akan serangan lebih lanjut, namun mereka tetap berjuang untuk menyelamatkan nyawa yang tersisa.
Serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut, dengan semakin banyaknya korban jiwa dan hancurnya fasilitas-fasilitas penting yang dibutuhkan oleh warga sipil.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!