Palembang, Hariansriwijaya.com — Menyikapi keresahan masyarakat dan wisatawan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palembang menggelar operasi penertiban di kawasan wisata Benteng Kuto Besak (BKB) dan Jembatan Ampera. Hasilnya, sebanyak 15 pengamen diamankan karena dianggap mengganggu kenyamanan publik selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kepala Satpol PP Kota Palembang, Herison, mengatakan bahwa pihaknya menerima banyak aduan terkait keberadaan para pengamen yang dinilai bertindak di luar batas kewajaran. Beberapa di antaranya bahkan meminta uang secara paksa dan menggunakan metode pembayaran digital untuk menagih bayaran.
“Ada laporan dari masyarakat dan pengunjung wisata yang merasa terganggu. Tindakan ini kami ambil untuk menjaga ketertiban umum dan kenyamanan para wisatawan,” ujar Herison saat dikonfirmasi, Senin (8/9/2025).
Menurut Herison, para pengamen yang terjaring langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan. Mereka juga diminta membuat pernyataan tertulis agar tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Palembang tidak melarang warganya untuk berkarya dan mencari nafkah. Namun, semua aktivitas harus dilakukan dengan cara yang tertib dan tidak meresahkan masyarakat.
“Silakan mengamen, tapi harus tertib, tidak memaksa, dan tidak merugikan orang lain. Kota ini harus menjadi tempat yang nyaman, terutama di kawasan wisata,” kata Herison.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Dewan Kesenian Palembang untuk merancang regulasi atau legalitas bagi para pengamen yang ingin tampil di ruang publik secara resmi.
“Ini juga merupakan arahan dari Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, agar ada sistem pembinaan yang lebih terarah, bukan hanya penertiban semata,” tambahnya.
Guna mengantisipasi kejadian serupa, Satpol PP akan meningkatkan patroli rutin di sejumlah titik strategis, terutama lokasi yang menjadi pusat kunjungan wisatawan. Selain itu, pendataan jumlah pengamen di wilayah BKB dan sekitar Jembatan Ampera juga tengah dilakukan sebagai langkah awal penataan.
Herison mengimbau seluruh warga untuk ikut berperan dalam menciptakan suasana kota yang aman dan ramah bagi semua kalangan, khususnya bagi wisatawan yang datang dari luar daerah.
“Kenyamanan kota adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap masyarakat turut aktif menjaga kondusivitas lingkungan,” pungkasnya.








