Jakarta, Hariansriwijaya.com – Gigi berlubang umumnya dikaitkan dengan konsumsi makanan manis berlebihan. Namun, penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan bahwa gigi berlubang juga dapat menular melalui kontak air liur dari orang lain.
Dr. Elizabeth Walton, salah satu pendiri jaringan klinik gigi Risas Dental, menjelaskan bahwa bakteri penyebab kerusakan gigi bisa berpindah lewat kontak erat seperti bersin, atau kebiasaan berbagi sedotan dan alat makan.
“Setiap orang membawa lebih dari 700 jenis bakteri di dalam mulutnya,” ujar Walton, Sabtu (12/7).
Bakteri tersebut, terutama streptococcus mutans, diketahui dapat menyebar layaknya virus flu dan menjadi salah satu pemicu utama gigi berlubang. Bakteri ini memanfaatkan gula dan pati dalam mulut untuk menghasilkan asam yang secara perlahan mengikis lapisan email gigi.
Walton juga mengingatkan bahwa kebiasaan sehari-hari tanpa disadari dapat menularkan bakteri ini, misalnya orang tua yang mengunyah makanan terlebih dahulu sebelum memberikan kepada anak, atau membersihkan dot bayi dengan mulut.
“Perilaku ini berisiko menularkan bakteri penyebab gigi berlubang pada anak-anak,” tambahnya.
Selain itu, berbagi sikat gigi juga merupakan jalur cepat penularan bakteri yang bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan penyakit lain. Kebersihan mulut yang buruk, merokok, serta kekurangan asupan fluorida dapat mempercepat proses kerusakan gigi yang ditimbulkan oleh bakteri ini.
Para ahli menyarankan agar masyarakat membatasi konsumsi makanan dan minuman manis serta menerapkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi secara ketat di seluruh keluarga.
Menurut survei yang dilakukan Risas Dental, negara bagian Pennsylvania, New Jersey, dan Massachusetts di Amerika Serikat tercatat memiliki rata-rata jumlah gigi berlubang tertinggi, yakni lebih dari enam gigi per orang. Sebaliknya, Georgia, Colorado, dan California menjadi wilayah dengan angka terendah.
Dengan pemahaman baru ini, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya fokus pada pola makan, tetapi juga kebersihan mulut dan interaksi sosial yang berpotensi menularkan bakteri penyebab gigi berlubang.