Palembang, Hariansriwijaya.com — Seorang ibu muda di Palembang, Sumatera Selatan, nyaris menjadi korban tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh rekan kerja suaminya sendiri. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam, 26 Juli 2025, sekitar pukul 20.30 WIB, saat korban berinisial AN (23) tengah beristirahat bersama anak balitanya di rumah.
Menurut keterangan AN kepada pihak berwajib, pelaku yang diketahui berinisial AT secara diam-diam masuk ke dalam rumah tanpa izin. Saat kejadian, suami AN sedang bekerja sebagai pengemudi becak motor (bentor), dan AN hanya ditemani oleh anaknya yang masih kecil.
“Aku terbangun karena mulutku dibekap dan kakiku ditahan. Pelaku langsung mengunci pintu dari dalam setelah masuk,” ujar AN saat memberikan keterangan, Senin (28/7/2025).
Dalam situasi panik, AN berusaha melawan sekuat tenaga. Tangisan sang anak yang tiba-tiba pecah di tengah malam ternyata menjadi penyelamat. Suara tangisan itu didengar oleh ibu mertua AN yang tinggal di dekat rumah.
Namun, saat mertua mencoba memastikan kondisi di dalam rumah, AN tak bisa memberikan respons karena masih dalam kondisi dibekap pelaku.
Ketegangan memuncak ketika suami AN akhirnya tiba di rumah. Menyadari pintu terkunci dari dalam, ia segera mendobrak masuk. Pelaku yang panik langsung melarikan diri melalui pintu belakang.
“Suamiku langsung mengejarnya bersama adik iparku. Mereka menemukan pelaku sedang duduk santai, merokok sambil berbicara dengan atasannya, seolah tidak terjadi apa-apa,” ungkap AN dengan nada kecewa.
Emosi suami korban sempat memuncak, hingga pelaku dihajar di lokasi. Namun, AT berhasil melarikan diri sebelum aparat kepolisian tiba.
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang telah menerima laporan atas dugaan percobaan pemerkosaan tersebut. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Palembang membenarkan bahwa laporan korban sedang diproses.
“Laporan sudah kami terima dan saat ini sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut,” ujar pejabat kepolisian saat dikonfirmasi Hariansriwijaya.com.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih memburu keberadaan pelaku. Kasus ini menambah deretan keprihatinan atas kekerasan terhadap perempuan di lingkungan domestik, bahkan yang dilakukan oleh orang terdekat.