Musi Rawas, Hariansriwijaya.com – Perangkat pemantau cuaca milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menjadi sasaran aksi pencurian. Kali ini, alat Automatic Rain Gauge (ARG) yang terpasang di kawasan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dilaporkan hilang pada Rabu (20/8/2025).
Komponen penting yang dicuri meliputi baterai dan panel surya—dua bagian vital yang berfungsi untuk mengoperasikan serta mengirimkan data curah hujan secara real time ke sistem pusat BMKG.
Gangguan pada Sistem Pemantauan Cuaca
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis, mengungkapkan bahwa pencurian ini menyebabkan terganggunya sistem pengamatan curah hujan di wilayah Musi Rawas dan sekitarnya. Kondisi ini sangat krusial, terutama menjelang puncak musim hujan yang biasa terjadi antara September hingga Juni.
“Data curah hujan sangat penting untuk peringatan dini potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan kekeringan. Tanpa alat ini, kemampuan sistem peringatan dini menjadi terbatas,” tegas Wandayantolis dalam pernyataan tertulis yang diterima Hariansriwijaya.com.
Daerah Rawan Banjir Kehilangan Instrumen Kunci
Menurut Wandayantolis, wilayah Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Lubuklinggau termasuk zona dengan intensitas hujan tinggi. Dalam dua tahun terakhir, banjir telah berulang kali melanda kawasan ini. Pada Maret 2025, banjir merendam sekitar 300 rumah di Musi Rawas, sementara pada April 2024, lebih dari 2.800 rumah terdampak di Musi Rawas Utara.
“Perangkat ARG ini berfungsi sebagai detektor awal. Ketika alat hilang, kita kehilangan kemampuan mendeteksi risiko lebih awal,” tambahnya.
Penggantian Alat Tidak Bisa Cepat
Sayangnya, proses penggantian alat yang rusak atau hilang tidak bisa dilakukan secepat mungkin karena harus melalui prosedur pengajuan dan pengadaan resmi. Hal ini tentu berdampak pada kecepatan dan akurasi informasi cuaca yang disampaikan kepada masyarakat.
“Setiap jeda dalam proses pengamatan berdampak langsung pada kualitas layanan informasi meteorologi yang kami berikan,” jelas Wandayantolis.
Bukan Kasus Pertama
BMKG mencatat, pencurian alat pemantau cuaca bukan kali ini saja terjadi. Pada Januari 2025, perangkat Automatic Agroclimatology Weather Station (AAWS) milik BMKG di Kabupaten Ogan Komering Ilir juga sempat dicuri. Dalam satu dekade terakhir, kasus serupa tercatat terjadi sedikitnya lima kali di berbagai wilayah Sumatera Selatan.
“Kejadian ini menjadi alarm penting. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah daerah untuk turut menjaga fasilitas pemantauan cuaca. Ini bukan hanya soal alat, tapi soal keselamatan warga secara kolektif,” tegas Wandayantolis.
BMKG berharap ada peningkatan pengawasan dari pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat untuk melindungi perangkat vital yang berperan dalam sistem mitigasi bencana tersebut.