Palembang, Hariansriwijaya.com – Tren inflasi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) kini menunjukkan peningkatan, terutama di empat daerah utama, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Muara Enim, Kota Palembang, dan Kota Lubuklinggau. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah tersebut menjadi pemicu utama yang berkontribusi pada lonjakan inflasi.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan inflasi ini terlihat signifikan ketika dianalisis berdasarkan perbandingan month-to-month (bulan ke bulan) dan year-on-year (tahun ke tahun). Kondisi ini menjadi sorotan karena Sumsel sebelumnya mencatatkan tren deflasi selama empat bulan berturut-turut dari Juni hingga September 2024. Kini, kenaikan inflasi ini menjadi sinyal bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan langkah antisipasi guna menstabilkan harga-harga bahan pokok di pasar.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menyampaikan kekhawatirannya terhadap tren inflasi yang mulai menguat. “Kita perlu waspada karena data menunjukkan adanya kenaikan inflasi di beberapa daerah di Sumsel. Meski baru mulai terlihat, ini bisa menjadi ancaman jika tidak segera diantisipasi. Pemerintah daerah akan terus memantau dan mengendalikan harga agar tidak membebani masyarakat, terutama jelang musim liburan akhir tahun yang biasanya meningkatkan permintaan,” ujarnya dalam rapat koordinasi ekonomi, Senin (11/11/2024).
Elen juga menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Sumsel untuk memantau stabilitas harga dan memastikan stok kebutuhan pokok tetap aman. Selain itu, langkah-langkah strategis juga tengah dipersiapkan untuk memperkuat peran pasar murah serta menambah titik-titik pengawasan distribusi barang di area yang terdampak.
Kenaikan inflasi yang terjadi menjelang akhir tahun ini menambah tantangan bagi Sumsel dalam menjaga daya beli masyarakat.
