Banda Aceh, Hariansriwijaya.com – Ajang olahraga paling bergengsi di Indonesia, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, yang digelar di dua provinsi sekaligus, Aceh dan Sumatera Utara, akan segera dimulai. Salah satu momen paling ditunggu-tunggu dalam upacara pembukaan yang akan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Senin malam adalah prosesi penyulutan api kaldron oleh para atlet terbaik Indonesia.
Dalam konferensi pers yang digelar secara daring, anggota tim pelaksana Pembukaan PON XXI Aceh, Muhammad Riza, mengumumkan daftar atlet yang terpilih untuk membawa obor PON pada upacara pembukaan. Mereka adalah Tati Ratna Ningsih, Emma Susana Madjaji, dan Alkindi. Selain itu, atlet angkat besi berprestasi asal Aceh, Nurul Akmal, akan diberi kehormatan untuk menyulut api kaldron utama.
Atlet Berprestasi di Balik Prosesi Obor
Tati Ratna Ningsih, atlet lempar lembing yang pernah meraih medali perunggu di SEA Games 1993 di Singapura, akan memimpin prosesi obor bersama dua atlet anggar, Emma Susana Madjaji dan Alkindi. Nama Alkindi tentu tidak asing, ia merupakan atlet anggar yang telah tampil di Olimpiade Seoul 1988 dan menjadi atlet pertama asal Aceh yang berhasil lolos ke ajang olimpiade.
Adapun Nurul Akmal, atau yang akrab disapa Amel, akan menyulut api kaldron. Amel baru saja kembali dari Olimpiade Paris 2024, di mana ia mewakili Indonesia di cabang olahraga angkat besi. Kesempatan ini sekaligus menjadi momen penting bagi Amel, yang tidak hanya mewakili prestasi olahraga nasional tetapi juga kebanggaan masyarakat Aceh.
Perjalanan Obor PON XXI
Sebelum mencapai Stadion Harapan Bangsa, obor PON XXI telah melakukan perjalanan bersejarah. Sumber api untuk obor ini diambil dari Gunung Merapi Jaboi, di Sabang, Aceh, pada Selasa (27/8/2024). Api tersebut disimbolkan sebagai lambang semangat olahraga yang membara dan berkelanjutan. Proses pengambilan api dilakukan oleh pasukan khusus yang memanjat Gunung Merapi Jaboi untuk mengambil belerang sebagai sumber api.
Setelah diambil, obor api PON XXI tiba di Pendopo Gubernur Aceh pada Sabtu (7/9). Prosesi penyerahan obor dilakukan secara simbolis oleh Pj. Walikota Banda Aceh, Ade Surya, kepada Pj. Gubernur Aceh, Safrizal ZA. Sebelum tiba di pendopo gubernur, obor tersebut bermalam di Pendopo Walikota Banda Aceh, menyusuri rute-rute penting yang menandai dimulainya perjalanan sakral menuju pembukaan PON.
PON XXI: Sejarah Baru dalam PON
PON XXI menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya acara olahraga nasional multi-event ini diselenggarakan di dua provinsi sekaligus, yaitu Aceh dan Sumatera Utara. Lebih dari sekadar kompetisi, PON kali ini juga mencerminkan persatuan dan keragaman budaya Indonesia yang tercermin melalui olahraga.
Tahun ini, sebanyak 65 cabang olahraga, 87 disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan akan dipertandingkan di 20 kabupaten/kota di Aceh dan Sumatera Utara. Kompetisi ini akan berlangsung hingga 20 September 2024, dengan melibatkan lebih dari 13.000 atlet dari berbagai daerah.
Tidak hanya itu, empat Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan akan turut melakoni debut mereka dalam ajang PON XXI. Debut ini sekaligus menjadi panggung bagi provinsi-provinsi baru ini untuk menunjukkan kemampuan dan prestasi atlet-atlet terbaik mereka.
Menariknya, kontingen dari Ibu Kota Nusantara (IKN) juga turut serta dalam PON kali ini, menjadikan PON XXI sebagai panggung nasional yang tidak hanya mempertemukan atlet dari seluruh Indonesia, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan daerah-daerah baru dalam olahraga nasional.
Kemeriahan Pembukaan dan Harapan Masyarakat
Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut diharapkan akan menjadi momen megah yang dikenang masyarakat Indonesia. Dengan prosesi obor yang melibatkan para atlet legendaris, penampilan seni budaya lokal, hingga kemeriahan khas upacara olahraga nasional, PON kali ini diharapkan mampu membangkitkan semangat sportivitas dan kebersamaan.
Bagi masyarakat Aceh dan Sumatera Utara, PON XXI tidak hanya sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga sebuah kebanggaan karena menjadi tuan rumah ajang nasional bergengsi ini. Semua mata kini tertuju pada Aceh dan Sumatera Utara, tempat di mana api semangat olahraga akan terus menyala sepanjang perhelatan ini
