Jakarta, Hariansriwijaya.com- Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan terus berupaya mencari satu korban yang masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan. Banjir bandang tersebut terjadi pada Kamis, 23 Mei 2024.
“Sejauh ini, jumlah korban yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia mencapai enam orang,” ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Selasa (28/5/2024).
Wilayah yang terdampak berdasarkan pendataan sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencakup 7 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Baturaja Barat, 3 desa dan 6 kelurahan di Kecamatan Baturaja Timur, serta 7 desa di Kecamatan Lubuk Batang. Selain itu, 3 desa di Kecamatan Peninjauan, 2 desa di Kecamatan Sosoh Buay Rayap, 5 desa di Kecamatan Muara Jaya, 18 desa di Kecamatan Semidang Aji, dan 7 desa di Kecamatan Lengkiti juga turut terdampak. Pendataan di Kecamatan Pengandonan masih berlangsung.
“Total rumah yang terdampak mencapai 12.909 unit, dengan rincian 110 rumah rusak berat dan 12 rumah rusak sedang,” kata Abdul Muhari. Selain rumah, fasilitas umum juga mengalami kerusakan signifikan, termasuk 41 fasilitas ibadah, 15 gedung pemerintah, 43 peternakan, 23 jembatan, 141 toko/warung, serta 118 hektar lahan pertanian dan perkebunan.
Dari total rumah yang terdampak, sebanyak 55.879 warga terimbas oleh bencana ini, dengan 12.849 jiwa terpaksa mengungsi. “Sebagian warga yang mengungsi telah kembali ke rumah mereka masing-masing, kecuali yang rumahnya mengalami kerusakan berat atau hanyut terbawa banjir,” jelasnya.
Kondisi terkini di wilayah OKU bagian hulu, seperti Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay, Rayap, Kota Baturaja, Lubuk Batang, dan Peninjauan, menunjukkan banjir telah surut dan daerah tersebut kini memasuki fase pemulihan. “Namun, di wilayah OKU bagian hilir, seperti sebagian wilayah Kedaton Peninjauan Raya, masih terdapat genangan air dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter yang diperkirakan akan surut dalam 1-2 hari ke depan,” tambahnya.
Pemerintah terus berupaya memulihkan kondisi pasca-banjir dengan melakukan berbagai tindakan penanggulangan dan pemulihan. BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait evakuasi dan upaya pencegahan banjir di masa mendatang.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, kerjasama antara pemerintah, tim SAR, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi bencana alam ini dan meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkannya. “Kami berharap upaya pencarian korban yang masih hilang dapat segera membuahkan hasil, dan proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar,” pungkas Abdul Muhari.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!