Banyuasin, Hariansriwijaya.com — Untuk memperkuat upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan, Kilang Pertamina Plaju menggelar pelatihan penanggulangan karhutla bagi masyarakat Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pelatihan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap tingginya kasus karhutla di provinsi tersebut, yang mencatat 266 kejadian hanya dalam bulan Agustus 2025, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel.
Melalui pelatihan yang difasilitasi oleh tim Fire Brigade Emergency Insurance-HSSE dan Paguyuban Safety Representative RU III, masyarakat — khususnya anggota Satgas Siaga Api — dibekali pengetahuan teknis dan keterampilan praktis dalam menghadapi potensi bencana karhutla yang semakin meningkat.
Membangun Kesiapsiagaan dari Tingkat Komunitas
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun budaya tanggap bencana berbasis komunitas.
“Kami percaya bahwa kesiapsiagaan harus dimulai dari lingkungan terdekat masyarakat. Lewat pelatihan ini, kami ingin mencetak masyarakat yang tidak hanya siap menghadapi kebakaran hutan, tapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan sekitar,” ujarnya kepada Hariansriwijaya.com.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang dijalankan melalui Program Patra Academy dan Patra Siaga. Tujuannya adalah menanamkan budaya pencegahan dan penanganan darurat secara partisipatif dan berkelanjutan.
Apresiasi dari Pemerintah Desa
Kepala Desa Sungai Gerong, Vhanji Koembara, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kilang Pertamina Plaju dalam memperkuat kesiapan warga menghadapi bencana, terutama mengingat desa tersebut termasuk kawasan dengan risiko karhutla tinggi.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan pendampingan yang diberikan. Pelatihan ini sangat penting bagi kami, terutama bagi anggota Satgas Siaga Api yang selama ini berjuang dengan sumber daya terbatas,” ujar Vhanji.
Pelatihan ini turut dihadiri oleh perwakilan Koramil 0430/Mariana dan Polsek Mariana, yang ikut mendorong sinergi lintas sektor dalam upaya pencegahan bencana.
Ketua Satgas Siaga Api Sungai Gerong, Junawaludin, menilai pelatihan ini sangat membantu dalam menambah kemampuan teknis dan kesiapan mental anggotanya.
“Ilmu yang kami terima sangat bermanfaat. Kami jadi lebih percaya diri untuk berada di garda depan dalam pencegahan dan penanganan karhutla di desa kami,” ungkap Junawaludin.
Banyuasin Masuk Zona Merah Karhutla
Kabupaten Banyuasin tercatat sebagai salah satu wilayah rawan karhutla di Sumsel. Data BPBD menunjukkan, sepanjang Januari hingga September 2025, terdapat 54 kejadian kebakaran di Banyuasin. Angka ini menempatkan Banyuasin di urutan ketiga setelah Ogan Ilir (111 kejadian) dan Musi Banyuasin (83 kejadian).
Minimnya akses terhadap peralatan dan pelatihan menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi masyarakat di wilayah ini. Karena itu, inisiatif dari Kilang Pertamina Plaju dinilai strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, sekaligus menjembatani keterbatasan sumber daya di tingkat desa.
Komitmen Lingkungan dan SDGs
Melalui pelatihan ini, Kilang Pertamina Plaju juga menegaskan dukungannya terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan Tujuan 15 (Menjaga Ekosistem Daratan).
Perusahaan berharap, upaya preventif dan peningkatan kapasitas masyarakat ini dapat menjadi kontribusi nyata dalam mitigasi perubahan iklim, serta menjaga keberlanjutan ekosistem lokal.