Purbalingga, Hariansriwijaya.com – Kegelapan menyelimuti kedamaian sebuah rumah di Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, saat tubuh penuh luka Misro (34) ditemukan terkapar di halaman rumahnya. Senyum bahagia dan canda tawa telah digantikan oleh kepedihan dan keheningan yang menyesakkan. Sadisnya, nyawa Misro disudahi oleh sebuket golok yang tak kenal belas kasihan, di tangan adik iparnya, Nanda Suhanda (30).
Peristiwa tragis ini, menurut sumber terdekat, bermula dari sebuah cekcok yang melibatkan Misro, istri Nanda, dan Nanda sendiri. Cerita dimulai ketika Misro menegur keras anaknya yang tak kunjung berhenti menangis. Namun, siapa yang menyangka teguran itu akan menjadi pemicu kejadian tragis?
Saat pertengkaran mulai memanas, istri Nanda terlibat dalam insiden tersebut, yang konon berujung pada pertukaran pukulan. Kabar tentang pertengkaran cepat menyebar, membawa gelombang kekhawatiran dan kecamuk emosi diantara tetangga.
“Saya mendengar dari tetangga bahwa Misro dan istri pelaku terlibat dalam pertengkaran hebat. Perselisihan itu mendorong istri pelaku untuk mencari bantuan dari suaminya,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Tak lama berselang, kemarahan Nanda mencapai puncaknya. Dengan golok sebagai senjatanya, ia menghujam tubuh Misro berkali-kali, merenggut nyawa dengan kejam di tengah halaman rumah sendiri.
Ketika rasa amarah reda, keheningan menyelimuti kediaman itu. Namun, keheningan itu tak bertahan lama. Segera, ratusan warga membanjiri lokasi, menciptakan pemandangan yang menyedihkan namun juga menegangkan.
Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) segera dilakukan oleh Tim Inafis Polres Purbalingga, menyisakan jejak-jejak kekerasan yang menyayat hati. Sementara itu, keluarga korban harus berhadapan dengan kesedihan yang mendalam, sementara tubuh Misro diserahkan kepada tanah dalam pemakaman yang penuh duka.
Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Purbalingga berhasil mengamankan pelaku beserta senjata yang digunakan dalam aksi keji ini. Namun, pertanyaan tentang penyebab pasti perkelahian mematikan di antara saudara ipar tersebut masih menggantung, menantikan jawaban dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung.