Palembang, Hariansriwijaya.com – Harga emas perhiasan di Palembang kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada Rabu (25/9/2024), harga emas per suku mencapai Rp7,7 juta, menjadi yang termahal sepanjang waktu dan memicu perbincangan hangat di kalangan pedagang dan pembeli.
Berdasarkan pantauan di sejumlah toko emas di Palembang, harga emas perhiasan terus mengalami kenaikan signifikan sejak beberapa hari terakhir. Dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya, Selasa (24/9/2024), yang masih berada di angka Rp7,65 juta per suku, harga emas hari ini melonjak Rp50 ribu, menandakan tren kenaikan yang tak terbendung.
Kadar Emas dan Lokasi Penjualan
Emas yang diperdagangkan dengan harga fantastis tersebut adalah emas perhiasan dengan kadar 92 persen. Kadar ini tergolong tinggi untuk kategori perhiasan, yang biasanya berada di kisaran 70 hingga 80 persen. Toko emas Makmur Jaya di kawasan Sako Perumnas, Palembang, menjadi salah satu tempat yang melaporkan kenaikan harga emas tersebut.
Menurut seorang pedagang di toko tersebut, kenaikan harga emas ini sudah diprediksi sebelumnya mengingat fluktuasi harga emas dunia yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, termasuk inflasi, keputusan bank sentral, serta ketidakpastian geopolitik yang memicu investor untuk beralih ke emas sebagai aset aman.
“Kenaikan harga emas ini memang sudah kami antisipasi sejak beberapa pekan terakhir. Setiap ada perubahan di pasar global, harga emas lokal pun biasanya mengikuti, apalagi di Palembang yang permintaannya cukup tinggi,” ujar Ahmad, salah seorang pemilik toko emas di kawasan Sako.
Harga Emas Dunia dan Faktor Penggerak
Kenaikan harga emas di pasar lokal ini juga tak lepas dari lonjakan harga emas di pasar dunia. Sepanjang tahun 2024, harga emas dunia terus melonjak, terutama pasca keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) yang memangkas suku bunga acuannya beberapa kali. Langkah ini membuat para investor lebih memilih untuk menempatkan dananya pada aset yang lebih stabil seperti emas, dibandingkan instrumen investasi lainnya yang lebih berisiko.
Pada perdagangan global, harga emas spot terpantau mencapai rekor baru di level US$2.628,39 per troy ons, melanjutkan tren penguatan yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Sepanjang tahun ini saja, harga emas sudah mengalami kenaikan sebesar 27 persen, menegaskan posisi emas sebagai aset lindung nilai yang paling diminati di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Analis pasar komoditas memprediksi bahwa harga emas akan terus mengalami penguatan hingga akhir tahun, terutama jika ketidakpastian ekonomi dan politik global terus berlanjut. Faktor-faktor seperti ketegangan perdagangan internasional, perang di beberapa kawasan, hingga kebijakan moneter yang longgar di negara-negara maju menjadi pendorong utama kenaikan harga emas.
Respon Pedagang dan Pembeli
Meski harga emas terus meroket, minat masyarakat terhadap emas di Palembang tampaknya tidak surut. Beberapa pembeli masih memilih untuk berinvestasi dalam bentuk emas, terutama mereka yang mempercayai emas sebagai aset yang tidak tergerus oleh inflasi dan mampu menjaga nilai kekayaan di masa depan.
Fitri, seorang ibu rumah tangga yang sedang membeli emas di Makmur Jaya, mengungkapkan bahwa meskipun harga emas tinggi, ia tetap memilih membeli perhiasan emas sebagai investasi. “Walaupun harganya naik, saya tetap beli emas. Karena buat saya, emas itu investasi yang aman. Kalau butuh uang, tinggal dijual lagi,” ungkapnya.
Namun, tidak semua pihak merespon kenaikan harga emas dengan antusiasme. Sebagian calon pembeli memilih untuk menahan diri dan menunggu kemungkinan harga emas kembali turun. “Harga sekarang sudah terlalu mahal, saya tunggu dulu siapa tahu nanti ada koreksi harga. Tapi kalau terus naik, mungkin baru saya beli,” kata Rudi, seorang pegawai swasta yang biasa berinvestasi dalam bentuk emas.
Prediksi Harga Emas ke Depan
Analis komoditas lokal juga memberikan pandangan mengenai tren harga emas ke depan. Mereka memperkirakan harga emas masih akan melanjutkan tren penguatan, setidaknya hingga akhir tahun ini. Sejumlah faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global, perkembangan politik internasional, dan kondisi pasar keuangan akan terus mempengaruhi pergerakan harga emas.
“Jika The Fed kembali memutuskan untuk memangkas suku bunga atau ada ketegangan geopolitik yang meningkat, besar kemungkinan harga emas bisa menembus level yang lebih tinggi lagi. Tidak menutup kemungkinan harga emas perhiasan di Palembang bisa tembus hingga Rp8 juta per suku,” ujar Rahmat, seorang analis pasar di Palembang.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa harga emas bisa berbalik arah jika ada stabilisasi di pasar global, misalnya jika inflasi di negara-negara maju berhasil dikendalikan atau ketegangan geopolitik mereda. “Harga emas sangat bergantung pada situasi global. Jadi, bagi yang ingin berinvestasi emas, penting untuk terus memantau perkembangan berita internasional dan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh bank-bank sentral,” tambahnya.
Kiat Investasi Emas di Tengah Kenaikan Harga
Bagi masyarakat yang ingin tetap berinvestasi di tengah kenaikan harga emas, beberapa tips disarankan oleh para ahli. Salah satunya adalah membeli emas dalam ukuran kecil terlebih dahulu, misalnya dalam bentuk perhiasan atau emas batangan dengan berat rendah. “Membeli emas dalam jumlah kecil bisa membantu diversifikasi aset tanpa terlalu membebani modal di awal,” saran seorang pelaku pasar emas.
Selain itu, pelaku pasar juga menyarankan untuk selalu memantau pergerakan harga emas secara berkala, serta mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menjual kembali emas jika ada keperluan mendesak. “Harga emas memang terus naik, tapi penting untuk tahu kapan waktu terbaik untuk menjual atau membeli. Jangan terburu-buru, pantau dulu tren pasarnya,” tutup Rahmat.
Dengan harga yang terus meroket, emas tetap menjadi pilihan investasi yang aman dan menjanjikan. Namun, di tengah fluktuasi pasar global, kehati-hatian dan perencanaan yang matang tetap menjadi kunci bagi mereka yang ingin meraup untung dari investasi emas.
