Jakarta, Hariansriwijaya.com – Pasar aset kripto mengalami penguatan signifikan pada Rabu (25/9/2024), ditopang oleh sejumlah kebijakan moneter global yang mendukung pertumbuhan pasar digital ini. Pelonggaran kebijakan moneter di China serta melimpahnya suplai uang M2 di Amerika Serikat (AS) menjadi faktor utama yang memicu lonjakan nilai aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Kedua negara adidaya ini memiliki pengaruh besar terhadap pasar global, termasuk sektor aset digital yang semakin mendapatkan perhatian luas.
Merujuk data CoinMarketCap pada pukul 08:04 WIB, pasar kripto menunjukkan tren penguatan. Bitcoin, sebagai mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, melonjak sebesar 1,99% dan diperdagangkan di level US$64.157,11. Dalam seminggu terakhir, Bitcoin telah mengalami kenaikan sebesar 6,58%, mencatatkan kinerja yang positif di tengah sentimen global yang kondusif.
Selain Bitcoin, Ethereum juga menikmati peningkatan yang solid. Aset kripto ini terapresiasi 0,42% dalam 24 jam terakhir, dan secara mingguan, Ethereum mencatat kenaikan luar biasa hingga 13,66%. Tren bullish ini menunjukkan bahwa investor semakin percaya diri terhadap masa depan aset kripto, terutama di tengah perkembangan regulasi yang lebih jelas di beberapa negara besar.
Peran China dan Kebijakan Moneter AS
China, yang selama beberapa tahun terakhir cenderung mengambil sikap tegas terhadap aset digital, kini terlihat mulai melonggarkan kebijakan moneternya, memberikan ruang bagi sektor ekonomi dan pasar modal untuk kembali bertumbuh. Kebijakan pelonggaran ini termasuk penurunan suku bunga dan dorongan bagi lembaga keuangan untuk meningkatkan likuiditas di pasar. Dampak kebijakan ini memberikan sentimen positif, tidak hanya bagi pasar tradisional, tetapi juga pada pasar aset digital, termasuk Bitcoin dan Ethereum.
Di sisi lain, Amerika Serikat terus menunjukkan surplus suplai uang M2, yang mengacu pada jumlah total uang beredar di ekonomi, termasuk uang tunai, tabungan, dan deposito jangka pendek. Suplai uang yang melimpah ini secara tidak langsung meningkatkan minat investor untuk beralih ke aset yang dianggap sebagai penyimpan nilai seperti Bitcoin, terutama di tengah inflasi yang tetap menjadi perhatian utama bagi para pembuat kebijakan di AS.
“Ketidakpastian terkait kebijakan fiskal dan moneter di AS telah mendorong para investor untuk melirik aset-aset alternatif seperti kripto. Bitcoin dan Ethereum, sebagai dua kripto terbesar, telah menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin melindungi nilai kekayaannya dari kemungkinan devaluasi mata uang fiat,” kata seorang analis pasar kripto kepada CNBC Indonesia.
Solana dan Altcoin Lain Ikut Melonjak
Tidak hanya Bitcoin dan Ethereum, altcoin lainnya juga menunjukkan performa yang kuat. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Solana, yang dalam 24 jam terakhir mengalami kenaikan harian sebesar 5,78%. Dalam sepekan, Solana berhasil mencatat lonjakan hingga 15,94%, membuktikan bahwa ekosistem altcoin juga mendapatkan manfaat dari sentimen positif yang melanda pasar kripto global.
Solana, yang terkenal dengan kemampuan jaringan blockchain-nya yang sangat cepat dan efisien, terus menjadi favorit di kalangan pengembang proyek decentralized finance (DeFi) dan token non-fungible (NFT). Kinerja Solana yang konsisten dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa permintaan untuk solusi blockchain yang scalable dan murah terus meningkat.
Selain Solana, beberapa altcoin lainnya seperti Binance Coin (BNB), Ripple (XRP), dan Cardano (ADA) juga menunjukkan kinerja yang positif, walau tidak setajam lonjakan Solana. Namun demikian, pertumbuhan ini mencerminkan optimisme yang meluas di seluruh ekosistem kripto, bukan hanya pada Bitcoin dan Ethereum.
Prospek Masa Depan: Aset Kripto Makin Dilirik
Seiring dengan perkembangan positif di pasar kripto, banyak investor dan analis mulai memperkirakan bahwa aset digital ini akan terus mendapatkan tempat di portofolio investasi global. Lonjakan harga Bitcoin dan Ethereum di tengah ketidakpastian ekonomi global menunjukkan bahwa aset-aset ini mulai diakui sebagai alternatif yang layak untuk melindungi kekayaan di tengah ketidakstabilan pasar tradisional.
Para ahli juga menyoroti pentingnya adopsi yang lebih luas terhadap teknologi blockchain di berbagai sektor, mulai dari perbankan, logistik, hingga hiburan. “Kita sedang menyaksikan transformasi besar dalam cara ekonomi global berfungsi, dan blockchain serta kripto adalah salah satu pilar penting dari perubahan ini,” ujar seorang pakar teknologi blockchain.
Kendati demikian, tetap ada risiko yang harus diwaspadai, terutama terkait regulasi yang belum sepenuhnya jelas di beberapa negara. Kebijakan yang lebih ketat terhadap kripto di masa depan, baik di AS, Eropa, maupun China, bisa menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga di pasar ini. Namun, sebagian besar investor optimis bahwa regulasi yang lebih jelas justru akan memberikan stabilitas dan kepercayaan lebih terhadap pasar kripto.
Penutupan
Pasar kripto saat ini berada dalam fase bullish yang kuat, didorong oleh kebijakan moneter di China dan AS serta minat yang terus tumbuh terhadap aset digital sebagai alternatif investasi. Dengan Bitcoin, Ethereum, dan Solana mencatat kinerja positif, banyak pihak yang optimis bahwa tren ini akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang, terutama jika ketidakpastian ekonomi global tetap tinggi.
Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di pasar kripto yang terkenal sangat volatil. Namun, bagi mereka yang memiliki strategi jangka panjang, pasar kripto tetap menawarkan peluang besar, dengan Bitcoin dan Ethereum sebagai dua aset utama yang masih menjadi favorit banyak kalangan.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!