Jakarta, Hariansriwijaya.com — Mata uang kripto terpopuler, Bitcoin (BTC), kembali mencuri perhatian dengan lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan ini tak lepas dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), yang baru saja memangkas suku bunga acuannya. Langkah ini memberikan sentimen positif pada pasar aset digital, termasuk Bitcoin, yang kini berada di jalur menuju level Rp 1,3 miliar pada akhir tahun 2024.
Sejak The Fed menurunkan suku bunga pekan lalu, Bitcoin terus menunjukkan tren penguatan. Berdasarkan data dari Refinitiv, pergerakan harga Bitcoin sejak akhir Agustus 2024 hingga 22 September 2024 tercatat melonjak 7,23%. Bahkan, jika dihitung dari akhir tahun 2023 hingga akhir September 2024, nilai Bitcoin telah melesat hingga 48%. Tren ini diperkirakan masih akan berlanjut, didukung oleh beberapa faktor fundamental yang menguatkan posisi Bitcoin di pasar global.
Kenaikan Bitcoin Terbaru: Sentimen Pasar Positif
Pada Senin, 23 September 2024, pukul 09.41 WIB, harga Bitcoin terpantau mengalami apresiasi sebesar 0,97%, berada di level US$63.826 atau sekitar Rp966,64 juta (dengan kurs US$1 setara Rp15.145). Angka ini menandai lonjakan yang cukup signifikan, mengingat beberapa bulan sebelumnya, Bitcoin sempat bergerak dalam rentang harga yang lebih stabil.
Lonjakan harga ini tidak terlepas dari kebijakan moneter global, terutama yang dilakukan oleh The Fed. Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS menyebabkan aliran modal beralih dari aset tradisional seperti obligasi, menuju aset berisiko lebih tinggi seperti kripto dan emas. Investor yang semakin waspada terhadap inflasi mulai melirik Bitcoin sebagai alternatif investasi untuk melindungi nilai aset mereka.
Menurut para analis, kenaikan Bitcoin ini tidak hanya bersifat sementara. Pasar kripto saat ini sedang berada dalam fase bullish yang diprediksi akan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Salah satu indikator utama adalah tingginya minat institusi besar untuk berinvestasi di Bitcoin, yang memberi kekuatan tambahan pada pergerakan harga kripto tersebut.
Proyeksi Harga Bitcoin Akhir 2024: Target Rp 1,3 Miliar
Dengan kenaikan konsisten selama beberapa bulan terakhir, banyak analis kripto memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan terus melonjak hingga mencapai titik tertinggi baru sebelum tutup tahun. Proyeksi konservatif menyebutkan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$85.000 per keping, atau setara dengan sekitar Rp1,3 miliar, jika tren kenaikan ini berlanjut.
Prediksi ini didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:
1. Kebijakan Moneter Global: Kebijakan suku bunga rendah oleh bank-bank sentral dunia, terutama The Fed, terus mendorong arus modal masuk ke pasar kripto. Dengan inflasi yang masih menjadi kekhawatiran global, banyak investor memilih Bitcoin sebagai aset lindung nilai, yang memperkuat potensi kenaikan harga.
2. Adopsi Institusional: Semakin banyak institusi keuangan besar yang mulai memasukkan Bitcoin dalam portofolio investasi mereka. Langkah ini memberikan validasi tambahan terhadap status Bitcoin sebagai aset yang sah di mata pelaku pasar besar. Dengan masuknya pemain institusi, permintaan terhadap Bitcoin diperkirakan akan terus meningkat.
3. Regulasi yang Lebih Jelas: Meskipun beberapa negara masih memberlakukan regulasi ketat terhadap mata uang kripto, banyak negara maju mulai menunjukkan sikap lebih terbuka. Regulasi yang lebih jelas dan ramah terhadap kripto akan menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan mengurangi volatilitas harga, sehingga meningkatkan minat investor untuk masuk ke pasar.
4. Pengurangan Pasokan (Halving): Peristiwa “halving” Bitcoin berikutnya, yang diperkirakan akan terjadi pada awal 2025, semakin mendekati. Halving adalah mekanisme otomatis dalam protokol Bitcoin yang mengurangi jumlah Bitcoin baru yang dihasilkan melalui proses penambangan. Dengan semakin sedikitnya Bitcoin baru yang tersedia, hukum ekonomi dasar menyebutkan bahwa harga akan naik jika permintaan tetap tinggi.
Kondisi Pasar Global Dukung Kenaikan Kripto
Selain faktor internal, kondisi ekonomi global juga memberi kontribusi besar terhadap lonjakan harga Bitcoin. Ketidakpastian di pasar tradisional, seperti saham dan obligasi, membuat banyak investor beralih ke Bitcoin sebagai pilihan alternatif yang dianggap lebih aman dalam jangka panjang. Kekhawatiran terhadap resesi global dan inflasi yang terus membayangi perekonomian dunia juga menjadi faktor pendorong bagi banyak orang untuk melindungi aset mereka dengan berinvestasi di kripto.
Beberapa ahli ekonomi menyebutkan bahwa kondisi pasar tradisional yang goyah ini semakin memantapkan posisi Bitcoin sebagai “emas digital.” Bitcoin yang dulunya dianggap sebagai investasi spekulatif, kini telah berubah menjadi aset yang diakui secara luas untuk menjaga nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.
Tantangan di Depan: Regulasi dan Volatilitas
Meski optimisme tinggi terhadap kenaikan harga Bitcoin, tidak sedikit pula tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah masalah regulasi. Meskipun adopsi regulasi yang lebih ramah terhadap kripto terus meningkat, masih ada beberapa wilayah yang memberlakukan larangan ketat terhadap perdagangan kripto, yang bisa mempengaruhi likuiditas pasar.
Selain itu, volatilitas pasar kripto tetap menjadi salah satu risiko terbesar bagi investor. Harga Bitcoin yang dapat naik atau turun drastis dalam waktu singkat menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang baru terjun ke dunia kripto. Oleh karena itu, para investor disarankan untuk berhati-hati dan melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.
Kesimpulan: Bitcoin di Ambang Kenaikan Tertinggi
Secara keseluruhan, harga Bitcoin diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan sentimen positif dari kebijakan moneter global, adopsi institusi besar, dan dinamika pasar kripto yang berkembang pesat. Dengan proyeksi harga yang mencapai Rp 1,3 miliar pada akhir tahun 2024, Bitcoin berpotensi mencetak rekor baru, menjadikannya salah satu instrumen investasi paling menguntungkan di tahun ini.
Namun, di balik potensi keuntungan besar, investor tetap harus mewaspadai risiko yang melekat pada pasar kripto, termasuk regulasi yang belum sepenuhnya mapan dan volatilitas harga yang ekstrem. Bagi mereka yang siap menghadapi tantangan ini, Bitcoin bisa menjadi pilihan investasi yang sangat menarik di masa depan.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!