China, Hariansriwijaya.com – Dua macan tutul salju yang langka berhasil terekam oleh kamera inframerah di Provinsi Yunnan, China, untuk pertama kalinya, mengonfirmasi keberadaan spesies terancam punah tersebut di wilayah itu, menurut otoritas setempat pada Sabtu (9/11). Penemuan ini memberikan kabar gembira bagi para ahli konservasi, yang selama ini masih meragukan populasi macan tutul salju di Yunnan.
Salah satu macan tutul salju terekam di ketinggian 4.500 meter di kawasan Kota Shangri-La, sementara yang lainnya tampak di ketinggian 4.800 meter di wilayah Deqen. Kedua momen penampakan ini tercatat pada tanggal 17 dan 19 Februari 2024, menurut laporan dari Biro Kehutanan dan Padang Rumput Provinsi Yunnan.
Kedua lokasi tempat macan tutul salju itu terlihat terletak cukup jauh dari habitat utama mereka yang diketahui di Provinsi Sichuan, dengan jarak masing-masing sekitar 20 hingga 40 kilometer dan 90 hingga 100 kilometer. Hal ini menunjukkan bahwa spesies ini mungkin lebih tersebar di daerah tersebut daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penemuan Mengonfirmasi Keberadaan di Yunnan
Menurut Jiang Xuelong, seorang peneliti di Institut Zoologi Kunming, Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS), penemuan ini menjadi bukti kuat bahwa macan tutul salju memang mendiami wilayah barat laut Yunnan. “Kemunculan mereka di daerah tersebut tidak hanya mengonfirmasi keberadaan spesies ini di Yunnan, tetapi juga mencatatkan penemuan mereka di salah satu titik paling selatan di China,” ujar Jiang.
Meskipun macan tutul salju memang ditemukan di berbagai daerah pegunungan tinggi, keberadaan mereka di Yunnan selama ini masih menjadi misteri. Terhalang oleh medan yang sulit dan kurangnya survei yang sistematis, makhluk yang dikenal sebagai ‘raja pegunungan bersalju’ ini jarang terekam di alam liar di provinsi tersebut.
Koridor Habitat Macan Tutul Salju di Yunnan
Berdasarkan temuan terbaru, para ahli zoologi meyakini bahwa area Tiga Sungai Paralel (Three Parallel Rivers), yang terletak di persimpangan provinsi Yunnan, Sichuan, dan Xizang, berfungsi sebagai koridor ekologi penting bagi populasi macan tutul salju di Pegunungan Hengduan. Lokasi ini diketahui memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, menjadikannya habitat utama bagi berbagai spesies langka.
Peneliti juga menduga bahwa terdapat area persebaran lain yang potensial di Yunnan, seperti Wilayah Otonom Etnis Drung-Nu Gongshan di sisi barat Sungai Nujiang, serta kawasan Gunung Minling atau Gunung Salju Meili, yang terletak antara Sungai Nujiang dan Sungai Lancang. “Daerah-daerah ini mungkin juga menjadi tempat hidup yang cocok bagi macan tutul salju,” tambah Jiang.
Status Perlindungan Macan Tutul Salju
Macan tutul salju dikenal sebagai spesies yang sangat sulit ditemukan dan sangat terancam punah akibat perburuan liar dan hilangnya habitat alami mereka. Di China, macan tutul salju termasuk dalam kategori perlindungan nasional kelas satu, yang berarti mereka dilindungi secara ketat oleh undang-undang negara. Di tingkat internasional, macan tutul salju juga terdaftar sebagai spesies rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Penemuan kedua macan tutul salju di Yunnan menjadi langkah positif dalam upaya pelestarian spesies ini, yang memerlukan perhatian lebih dalam hal perlindungan habitat dan pengendalian perburuan ilegal. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi pemantauan, seperti penggunaan kamera inframerah, diharapkan populasi macan tutul salju dapat lebih terjaga dan berkembang di masa depan.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!