Sekayu, Hariansriwijaya.com – Sudirman (37), seorang warga Desa Muara Medak di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, kini menghadapi kenyataan pahit setelah ditangkap polisi atas keterlibatannya dalam jaringan peredaran narkoba. Sudirman, yang semula dikenal sebagai petani, diduga nekat alih profesi menjadi bandar narkoba demi meraup keuntungan yang lebih besar.
Penangkapan Sudirman dilakukan oleh Polsek Bayung Lencir setelah adanya laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang berujung pada dugaan peredaran narkotika di wilayah tersebut. Kanit Reskrim Polsek Bayung Lencir, IPDA Agus Kurniawan, mengungkapkan bahwa penggerebekan dilakukan setelah penyelidikan intensif untuk memastikan keterlibatan Sudirman dalam bisnis terlarang ini.
“Setelah kami menerima laporan dari warga, tim segera melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil mengamankan pelaku berikut barang bukti narkotika yang diduga siap diedarkan,” ujar IPDA Agus Kurniawan saat memberikan keterangan.
Menurut laporan kepolisian, Sudirman mengaku bahwa tekanan ekonomi dan keinginan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi mendorongnya untuk terlibat dalam aktivitas ilegal ini. Sebagai petani, penghasilannya dianggap tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Melihat bisnis narkoba yang menawarkan keuntungan instan, ia tergiur untuk beralih profesi tanpa mempertimbangkan risiko hukum.
Namun, langkah nekat Sudirman justru membawanya ke balik jeruji besi. Kini, ia harus menghadapi proses hukum yang panjang dan ancaman hukuman berat atas tindakannya yang melanggar undang-undang. Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan terus mengawasi peredaran narkotika di wilayah Muba dan sekitarnya, yang semakin marak bahkan hingga merambah desa-desa terpencil.
Penangkapan ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan bahaya narkotika dan risiko yang mengintai bagi mereka yang mencoba terlibat dalam bisnis haram tersebut. Kepala Polsek Bayung Lencir, AKP Syaiful, menyampaikan bahwa pihak kepolisian terus bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran warga akan bahaya narkoba.
“Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak segan melaporkan jika mengetahui adanya kegiatan mencurigakan, khususnya yang berkaitan dengan peredaran narkoba. Ini adalah upaya kita bersama untuk menjaga lingkungan agar tetap aman,” kata AKP Syaiful.
Kisah Sudirman menjadi pelajaran bagi banyak orang, terutama di wilayah pedesaan, bahwa tekanan ekonomi tidak seharusnya mendorong seseorang ke jalan pintas yang berujung pada masalah hukum. Dengan dukungan ekonomi dan kesadaran kolektif, diharapkan kasus serupa tidak lagi terjadi di tengah masyarakat.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!