Hariansriwijaya.com – La Ode Barhim, sosok yang lahir di Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, pada 5 Mei 1960, dikenal luas sebagai Marsekal Muda TNI (Purn). Almarhum adalah simbol keteladanan yang tidak hanya dikenal karena dedikasinya kepada negara sebagai seorang Jenderal TNI Angkatan Udara, tetapi juga karena kerendahan hati dan kehangatannya dalam bermasyarakat. Pada 8 Januari 2024, Indonesia kehilangan sosok inspiratif ini, meninggalkan warisan yang begitu berarti bagi keluarga, masyarakat Sultra, dan bangsa.
Jejak Karir Gemilang La Ode Barhim
La Ode Barhim meniti karirnya di dunia militer dengan penuh integritas dan profesionalisme. Berikut adalah perjalanan karir yang membentuknya menjadi seorang perwira yang dihormati:
- 1984-1986: Perwira DP Wingdik I Kodikau.
- 1986-1989: Penerbang Skadron Udara 4.
- 1999-2000: Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi.
- 2015-2016: Pangkoopsau II.
- 2016-2018: Asops Kasau, sebelum akhirnya memasuki masa purnabakti.
Semasa aktif, La Ode Barhim terlibat dalam berbagai misi penting dan memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan Angkatan Udara. Tidak hanya sebagai seorang pemimpin yang tegas, ia juga sosok yang mendukung generasi muda untuk berani bermimpi dan berprestasi.
Sederhana dan Dekat dengan Masyarakat
Meski menyandang gelar Marsekal Muda TNI, La Ode Barhim tetap hidup dalam kesederhanaan. Kepeduliannya terhadap masyarakat terlihat dalam kesehariannya yang selalu ramah menyapa siapa saja.
Aktivitas Sosial yang Inspiratif
Setelah pensiun, Almarhum kembali ke kampung halamannya di Sulawesi Tenggara. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk olahraga bersama warga dan mendukung kegiatan pemuda. Beberapa hal yang menjadi ciri khasnya:
- Selalu menyempatkan waktu untuk silaturahmi dengan masyarakat lokal.
- Turut serta dalam perayaan Hari Ulang Tahun Sulawesi Tenggara, termasuk mendatangkan atraksi Sukhoi dan terjun payung.
- Memberikan motivasi kepada generasi muda untuk terus berkarya.
Wandi, seorang warga Kendari, mengungkapkan, “Berbicara dengan beliau terasa seperti tanpa jarak. Almarhum selalu mendukung kami dengan tulus.”
Kabar Duka yang Membawa Pilu
Kabar meninggalnya La Ode Barhim tersebar luas melalui media sosial. Sebelumnya, Almarhum baru saja melakukan perjalanan silaturahmi ke Siompu Barat dan Siompu Induk, Kabupaten Buton Selatan. Di sana, ia bertemu dengan tokoh masyarakat, agama, dan keluarga yang merindukan kehadirannya.
Setelah kembali ke Bau-Bau, ia sempat merasa tidak sehat dan dilarikan ke RS Siloam. Namun, pada 8 Januari 2024, pukul 23.50 WITA, La Ode Barhim berpulang ke pangkuan Sang Khalik. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, dengan penghormatan militer.
Warisan Moral dan Inspirasi untuk Generasi Muda
Warisan La Ode Barhim bukan hanya karir militer yang gemilang, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang ia tanamkan. Berikut pelajaran yang bisa dipetik dari kehidupannya:
- Kesederhanaan adalah Kekuatan
Meski memiliki gelar dan jabatan tinggi, La Ode Barhim tidak pernah meninggalkan akar budayanya. Ia selalu hadir sebagai teman, saudara, dan pembimbing bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. - Pentingnya Silaturahmi
Almarhum adalah contoh bagaimana menjaga hubungan baik dengan semua lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial. - Mendukung Generasi Muda
Dengan berbagai motivasi yang ia berikan, Almarhum ingin anak muda Sulawesi Tenggara menjadi pemimpin masa depan.
Penutup
Kepergian La Ode Barhim meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, terutama masyarakat Sulawesi Tenggara yang sangat menghormatinya. Namun, semangat, dedikasi, dan kesederhanaannya akan terus hidup dalam kenangan. Sosoknya adalah teladan yang mengajarkan kita bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang tidak hanya melayani negara, tetapi juga membangun koneksi dengan masyarakatnya.
Selamat jalan, Jenderal. Semoga amal dan baktimu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa