PALEMBANG, Hariansriwijaya.com — Pemerintah terus memperluas pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Di Kota Palembang, program ini mulai menyasar kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Menariknya, menu MBG untuk kelompok tersebut dirancang berbeda-beda sesuai kebutuhan gizi masing-masing.
Pendistribusian MBG bagi kelompok ini dilakukan di Posyandu Mawar Merah, Kecamatan Ilir Barat II, yang menjadi lokasi perdana di Provinsi Sumatera Selatan untuk implementasi program MBG non-sekolah. Meski jumlahnya masih terbatas, animo warga yang tergolong sasaran penerima MBG sangat tinggi. Mereka menyambut positif program ini karena dinilai sangat membantu pemenuhan gizi harian.
Menu Disesuaikan Berdasarkan Kebutuhan
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dalam kunjungannya ke Posyandu Mawar Merah pada Selasa (15/4/2025), menjelaskan bahwa perbedaan menu MBG bukan hanya pada komposisi bahan makanan, tetapi juga porsi yang diberikan.
“Untuk ibu hamil dan menyusui, tentu porsinya lebih besar dibandingkan balita, meskipun menu utamanya sama. Semua sudah dihitung dan ditakar sesuai kebutuhan oleh tim ahli gizi,” ujar Wihaji.
Dalam pantauan di lokasi, menu MBG yang disediakan meliputi nasi putih, ikan fillet saus asam manis, sayur tumis labu dan jagung, satu buah pisang, serta susu kemasan. Menurut Wihaji, menu tersebut mencakup unsur karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan kalsium — elemen yang sangat penting terutama bagi ibu hamil dan anak-anak di masa tumbuh kembang.
Program Mulai Dilaksanakan Secara Bertahap
Distribusi MBG di Posyandu belum dilakukan setiap hari karena masih menyesuaikan dengan jadwal kegiatan posyandu yang berlaku di masing-masing wilayah. Hal ini karena tidak memungkinkan bagi ibu hamil dan menyusui untuk datang setiap hari ke lokasi secara rutin.
“Kegiatan distribusi disesuaikan dengan waktu kunjungan posyandu yang memang tidak bisa dilakukan setiap hari. Tapi kami pastikan distribusi berjalan optimal,” ungkap Wihaji.
Kuota MBG untuk ibu hamil, menyusui, dan balita di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) IB II mencapai 10 persen dari total kuota yang tersedia. Dari total 3.400 paket makanan yang dibagikan setiap hari untuk siswa, sekitar 340 paket diperuntukkan bagi kelompok non-sekolah.
Menu Higienis dan Gizi Terjaga
Kepala SPPG IB II, Ari Wirayuda, menegaskan bahwa makanan yang disajikan dalam program MBG telah memenuhi standar higienitas dan gizi. Ia menyebut, menu yang diberikan telah disiapkan satu minggu sebelumnya oleh tim ahli gizi.
“Anggaran bahan makanan untuk balita sampai kelas 3 SD sekitar Rp8.000 per porsi, sedangkan untuk siswa kelas 4 sampai SMA serta ibu hamil dan menyusui sebesar Rp10.000. Jika ditotal dengan biaya distribusi dan lainnya, nilai per porsi MBG mencapai Rp15.000,” ujar Ari.
Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk mengatasi permasalahan stunting dan kekurangan gizi kronis sejak dini. Pendekatan langsung ke masyarakat melalui posyandu dinilai efektif untuk menjangkau kelompok sasaran yang tidak berada di lingkungan sekolah.
Respons Positif Warga
Salah satu penerima manfaat, Lagesa (30), seorang ibu hamil yang juga memiliki dua anak balita, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Sehari-hari ia bekerja di sebuah salon dan mengandalkan pemasukan harian untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Selama dua bulan ini saya sudah terima MBG, meski awalnya tidak setiap hari. Tapi sekarang sudah mulai rutin. Ini sangat membantu kebutuhan makan saya dan anak-anak,” ungkapnya.
Menurut Lagesa, menu MBG yang ia terima sangat lengkap dan variatif, dengan kandungan gizi yang dirasa cukup untuk menunjang kesehatannya selama kehamilan. Ia berharap program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga.
Distribusi Dilakukan Langsung dan Mandiri
Ketua Posyandu Mawar Merah, Novida, melalui tim MBG posyandu, Dede Rosmiyati, menjelaskan bahwa proses pengambilan MBG bisa dilakukan secara mandiri maupun diantar langsung ke rumah-rumah warga.
“Pembagian dilakukan hari Senin sampai Jumat. Biasanya dari jam 10 pagi bisa diambil sendiri. Kalau pengantaran biasanya selesai sekitar jam 2 siang. Karena makanan mudah basi, jadi harus segera dikonsumsi,” jelas Dede.
Saat ini, Posyandu Mawar Merah melayani 48 balita, 3 ibu hamil, dan 4 ibu menyusui dari wilayah RT 40, 21, dan 16. Pihak posyandu juga aktif memberikan edukasi mengenai pentingnya gizi bagi perkembangan janin dan anak usia dini.
Harapan Perluasan Program MBG
Program MBG untuk ibu hamil, menyusui, dan balita di Palembang menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat memperluas cakupan wilayah dan meningkatkan frekuensi distribusi agar manfaatnya semakin terasa oleh seluruh kelompok sasaran.
Dengan pendekatan yang tepat sasaran dan pengawasan yang ketat, program ini diyakini mampu menjadi solusi konkrit dalam mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan cerdas sejak dari kandungan