Kayuagung, Hariansriwijaya.com – Situasi mencekam terjadi di Mapolsek Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada Kamis (12/12/2024) malam. Sekelompok warga nekat merusak kantor polisi dengan menggunakan linggis dan membebaskan dua tahanan kasus narkoba secara paksa.
Peristiwa tersebut bermula ketika jajaran Satnarkoba Polres OKI bersama Polsek Pangkalan Lampam berhasil menangkap dua pelaku penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut. Namun, tak berselang lama, sekelompok warga yang diduga keluarga dan kerabat kedua tersangka mendatangi Mapolsek dengan membawa linggis dan berbagai alat lainnya. Mereka merusak fasilitas kantor polisi dan mendesak agar kedua tahanan dibebaskan.
Kronologi Penyerangan
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah penangkapan kedua pelaku narkoba, pihak kepolisian langsung membawa mereka ke Mapolsek Pangkalan Lampam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, situasi berubah menjadi ricuh ketika puluhan warga datang dengan membawa peralatan keras seperti linggis dan kayu.
Warga yang marah merusak pintu kantor Mapolsek, kaca jendela, dan beberapa fasilitas lainnya. Dalam suasana yang kacau tersebut, mereka berhasil membebaskan kedua tahanan narkoba yang baru saja ditangkap.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait aksi penyerangan ini, termasuk mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam perusakan kantor polisi dan pembebasan paksa tahanan,” ujar Kapolres OKI, AKBP H. Dili Yanto saat dikonfirmasi pada Jumat (13/12/2024).
Upaya Pengamanan Polisi
Polisi yang bertugas di lokasi sempat berusaha menenangkan situasi dan memberikan penjelasan kepada massa. Namun, emosi warga yang sudah memuncak membuat situasi sulit dikendalikan. Demi menghindari kericuhan yang lebih besar, pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk mundur sementara.
“Kami tentu akan mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam insiden ini. Proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” tegas AKBP Dili Yanto.
Hingga kini, jajaran Polres OKI telah menurunkan personel tambahan untuk menjaga keamanan di Mapolsek Pangkalan Lampam pasca-penyerangan. Pihak kepolisian juga telah membentuk tim khusus untuk memburu kedua tahanan yang kabur serta mengusut dalang di balik aksi anarkis tersebut.
Respon Masyarakat
Aksi penyerangan kantor polisi ini memicu reaksi beragam dari masyarakat. Sebagian besar mengecam tindakan main hakim sendiri tersebut dan berharap agar pelaku penyerangan segera ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
“Tidak seharusnya ada tindakan anarkis seperti ini. Jika memang ada masalah, sebaiknya diselesaikan melalui jalur hukum,” ujar salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, suasana di Desa Pangkalan Lampam hingga Jumat pagi terlihat mulai kondusif. Meski demikian, pihak kepolisian tetap berjaga untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan lanjutan.
Langkah Tegas Kepolisian
Kapolres OKI menegaskan bahwa pihaknya akan mengejar kedua tahanan yang melarikan diri serta memastikan seluruh pihak yang terlibat dalam penyerangan tersebut diproses hukum. Aparat kepolisian juga akan meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Tidak ada yang kebal hukum, termasuk para pelaku penyerangan ini,” tegasnya.
Dengan kejadian ini, diharapkan seluruh pihak dapat memahami pentingnya penyelesaian hukum yang berkeadilan tanpa menggunakan cara-cara kekerasan atau tindakan anarkis yang justru merugikan banyak pihak.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!