Yogyakarta, Hariansriwijaya.com – Kepala Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Gadjah Mada (UGM), Widya Nayati, menekankan pentingnya pengenalan pendidikan seksual sejak usia dini untuk melindungi anak-anak dari risiko pelecehan seksual. Widya menyatakan bahwa pemahaman yang baik mengenai pendidikan seksual dapat membantu anak-anak mengenali dan melindungi diri mereka dari potensi kekerasan seksual, yang sering kali dilakukan oleh orang-orang terdekat.
“Dengan pengetahuan yang tepat, anak-anak akan lebih siap untuk mengenali potensi pelecehan seksual yang mungkin terjadi, terutama yang dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan mereka,” ujar Widya dalam keterangan yang diterima di Yogyakarta, Senin (18/11).
Widya menjelaskan, salah satu aspek penting dalam pendidikan seksual adalah mengajarkan anak-anak untuk mengenali bagian tubuh mereka sendiri, terutama bagian-bagian yang tidak boleh disentuh oleh sembarang orang. Anak-anak perlu diberi pemahaman bahwa hanya orang tua atau pengasuh yang mereka percayai yang boleh menyentuh bagian tubuh tertentu dalam konteks tertentu.
“Menanamkan pemahaman tentang batasan tubuh sangat penting dilakukan sejak usia dini untuk membantu anak-anak memahami privasi mereka dan mengenali perilaku yang tidak semestinya,” tambah Widya.
Selain itu, Widya juga menekankan pentingnya memberikan panduan kepada orang tua mengenai kapan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, sebaiknya tidak lagi dimandikan oleh orang tua mereka. Pemahaman ini penting untuk menghindari kebingungannya anak-anak mengenai privasi tubuh dan memberikan kesadaran mengenai batasan yang sehat dalam hubungan keluarga.
“Perhatian terhadap batasan-batasan ini dapat mencegah kebingungan pada anak-anak dan memberi mereka kesadaran tentang pentingnya menjaga privasi tubuh mereka sejak dini,” katanya.
Widya juga mengingatkan bahwa sebagian besar kasus pelecehan seksual melibatkan orang-orang terdekat, seperti anggota keluarga, paman, bibi, kakek, nenek, hingga sepupu atau orang yang tinggal bersama keluarga, seperti anak indekos. Oleh karena itu, ia mengimbau orang tua untuk lebih waspada terhadap setiap perubahan perilaku anak yang dapat menjadi tanda adanya ketidaknyamanan atau gangguan yang dialami.
Sebagai langkah pencegahan, Widya memberikan beberapa tips praktis tentang bagaimana orang tua dapat berdiskusi dengan anak-anak mengenai topik pendidikan seksual. Salah satunya adalah dengan menciptakan komunikasi yang terbuka dan penuh perhatian.
“Orang tua harus mendengarkan dengan seksama dan tidak langsung menghakimi. Dengan demikian, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan aman untuk berbicara tentang apapun yang mereka alami,” tuturnya.
Widya berharap agar para orang tua dapat lebih aktif dalam memberikan pendidikan seksual yang sesuai dan bermanfaat, sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak-anak. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk lebih terbuka dalam membicarakan topik pendidikan seksual, terutama dalam konteks perlindungan anak, untuk menciptakan langkah-langkah preventif dalam mencegah kekerasan dan pelecehan seksual di masa depan.
Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan edukatif, Widya berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pendidikan seksual bagi anak-anak sebagai langkah awal untuk melindungi mereka dari potensi kekerasan seksual yang mungkin terjadi.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!