Donasi Palestina - Harian Sriwijaya Donasi Palestina - Harian Sriwijaya Donasi Palestina - Harian Sriwijaya
Kamis, 18 Sep 2025
Harian Sriwijaya
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Harian Sriwijaya
No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • Harian Sriwijaya – Informasi dan Berita Terkini Sumsel
  • Hubungi Kami
  • Jasa Content Placement / Guest Post Murah di Harian Sriwijaya Hanya 100rb Tayang Permanen!
  • Pasang Iklan di Website Berita Harian Sriwijaya, Tayang Permanen!
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • TARIF IKLAN DI HARIANSRIWIJAYA.COM
  • Tentang Kami
  • Terms and Conditions
ADVERTISEMENT
Home Peristiwa

Petasan Meledak di Kompleks Pesantren Bantul, Satu Santri Alami Luka Serius

Redaksi Harian Sriwijaya by Redaksi Harian Sriwijaya
20 Jun 2024
in Peristiwa
Petasan Meledak di Kompleks Pesantren Bantul
0
SHARES
6
VIEWS
ADVERTISEMENT

Kabupaten Bantul, Hariansriwijaya.com – Sebuah insiden ledakan petasan terjadi di kompleks Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, pada Selasa (18/6/2024) sekitar pukul 16.45 WIB. Akibat ledakan tersebut, empat santri mengalami luka-luka.

Dilansir dari Jogjaterkini.id Korban ledakan antara lain AHK (15) asal Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul; MHA (15) asal Pasuruan, Jawa Timur; FA (13) asal Gembong Pati, Jawa Tengah; dan DARK (14) asal Riau. Tim Gegana Sat Brimob Polda DIY segera melakukan sterilisasi di tempat kejadian perkara untuk memastikan keselamatan dan mencegah ledakan lanjutan.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, memaparkan kronologi kejadian tersebut. “Sebelum kejadian, sekitar pukul 14.00 WIB, FA sedang pulang ke asrama Al-Abror setelah bertugas di Pesantren Hamalatul Quran,” ujarnya kepada media, Rabu (19/6/2024). Dalam perjalanan pulang bersama IA (15), warga Kapanewon Sewon, Bantul, dan beberapa rekan lainnya, mereka menemukan satu kardus berisi petasan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Petasan tersebut dibawa ke asrama dan disimpan oleh IA di dalam lemari yang tidak terpakai. Namun, petasan itu kemudian diambil oleh salah seorang teman mereka. “Di asrama, beberapa santri termasuk para korban sedang memasak mi menggunakan tungku dengan bahan bakar minyak jelantah dan kapas di depan asrama,” lanjut Jeffry.

Salah satu korban, DARK, asal Riau, mulai memainkan petasan dengan membuka gulungan kertasnya dan menuangkan bubuk petasan ke arah api, yang menyebabkan ledakan. “Saat ledakan terjadi, beberapa santri sempat melarikan diri, namun DARK dan tiga santri lainnya tidak sempat melarikan diri,” jelas Jeffry.

BeritaTerkait

Eks Polisi Penembak Siswa SMK di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

20 Hektare Lahan Sawit Siap Panen di Empat Lawang Ludes Terbakar

SAR Polda Babel Evakuasi Empat Nelayan Hilang Kontak saat Badai di Belitung Timur

Akibat ledakan tersebut, AHK, MHA, FA, dan DARK mengalami berbagai luka. Mereka segera mendapat pertolongan pertama sebelum dilarikan ke RSUD Saras Adyatma dengan ambulans yang dipanggil oleh warga setempat. Setelah mendapatkan perawatan, AHK, MHA, dan FA diperbolehkan pulang, sementara DARK dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito karena mengalami luka serius.

Baca Juga:  Dosen UPN Yogyakarta Akui Lakukan Pelecehan Seksual ke Mahasiswi
ADVERTISEMENT

Kondisi para korban bervariasi. AHK dan MHA mengalami luka sobek pada kaki kanan, FA mengalami luka bakar pada rambut dan muka, sedangkan DARK mengalami luka parah pada tangan kanan hingga jarinya hancur serta luka sobek di wajah sekitar mata kanan.

Peristiwa ini mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap aktivitas santri di lingkungan pesantren, terutama terkait bahan-bahan berbahaya seperti petasan. “Kami mengimbau agar semua pihak lebih waspada dan memastikan keamanan lingkungan belajar dan tinggal para santri,” tutup Jeffry.

Insiden ini telah menarik perhatian berbagai pihak bedasarkan berita jogja hari ini, termasuk pemerintah daerah dan pengelola pesantren. “Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan di pesantren kami untuk mencegah kejadian serupa terulang,” kata Kepala Pesantren Hamalatul Quran.

Sementara itu, aparat keamanan setempat berkomitmen untuk meningkatkan patroli dan edukasi tentang bahaya bahan peledak di lingkungan pendidikan. “Kerja sama antara pihak pesantren, orang tua, dan kepolisian sangat penting dalam menjaga keselamatan anak-anak kita,” tambah AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

Tags: BantulPetasan MeledakSantriYogyakarta
ShareSendSharePin
Redaksi Harian Sriwijaya

Redaksi Harian Sriwijaya

Follow juga media sosial Harian Sriwijaya untuk mendapatkan informasi terupdate dan terpercaya

Berita Terkait

Eks Polisi Penembak Siswa SMK di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Eks Polisi Penembak Siswa SMK di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

09 Agu 2025
20 Hektare Lahan Sawit Siap Panen di Empat Lawang Ludes Terbakar

20 Hektare Lahan Sawit Siap Panen di Empat Lawang Ludes Terbakar

22 Jul 2025
SAR Polda Babel Evakuasi Empat Nelayan Hilang Kontak saat Badai di Belitung Timur

SAR Polda Babel Evakuasi Empat Nelayan Hilang Kontak saat Badai di Belitung Timur

06 Jul 2025
Load More
Next Post
Langkah-langkah Praktis Menemukan Ide Bisnis yang Sesuai dengan Passion

Langkah-langkah Praktis Menemukan Ide Bisnis yang Sesuai dengan Passion

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Beriklan di Harian Sriwijaya Beriklan di Harian Sriwijaya Beriklan di Harian Sriwijaya

Berita Populer

    Seedbacklink

    Copyright © 2025 Harian Sriwijaya - All rights reserved

    No Result
    View All Result
    SeedbacklinkTrusted Indonesian Newsaji

    Copyright © 2025 Harian Sriwijaya - All rights reserved