Palangkaraya, Hariansriwijaya.com – Malam yang kelam melanda pesantren di Jalan Danau Rangas, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) saat seorang santri berusia 13 tahun, yang diidentifikasi sebagai FA, menghabisi nyawa seorang ustazah yang sedang tertidur lelap. Korban, yang dikenal dengan inisial N (35), menjadi sasaran tragis FA pada Selasa malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Budi Santosa, menegaskan bahwa kejadian mengerikan itu berawal ketika FA, dalam keadaan tidur, tiba-tiba bangun di Masjid As-Salam, di dalam area pesantren. FA mengklaim telah dirasuki oleh entitas gaib yang membuatnya kehilangan kendali diri.
“Dia mengaku melakukan perbuatan keji itu karena kesurupan, dan tak menyadari bahwa dirinya telah melakukan tindakan kekerasan yang berujung pada kematian guru wanitanya sendiri,” ungkap Budi dalam keterangan resmi Rabu (15/5/2024).
Menurut laporan yang diterima, pada saat kejadian, FA bergegas menuju kediaman korban melalui jendela yang tidak terkunci, mengambil pisau dari dapur, dan tanpa ampun menyerang N yang sedang terlelap di kamarnya.
“Tindakan keji itu terjadi dalam sekejap. Pelaku menikam korban sebanyak delapan kali di bagian kepala dan sekali di dada. Tak hanya itu, pelaku juga menganiaya korban dengan memukul matanya,” tambah Budi.
Teriakan putus asa korban meminta pertolongan membuyarkan kesunyian malam itu. Namun, sayangnya, bantuan datang terlambat. Ketika rekan-rekan seprofesi korban tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan N tergeletak bersimbah darah.
Mendapati keadaan itu, pengurus pesantren segera membawa korban ke RS Bentang Pambelum untuk mendapatkan pertolongan medis, namun upaya tersebut sia-sia. Nyawa ustazah tersebut tak dapat diselamatkan.
“Korban kemudian dilarikan ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum. Hasilnya, korban meninggal dunia akibat pendarahan hebat,” ungkap Budi dengan nada sedih.
Saat ini, pesantren tersebut telah mengumumkan penutupan sementara aktivitas belajar mengajar, dan pihak berwenang telah meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini. Kejadian ini menjadi pukulan mendalam bagi komunitas pesantren dan masyarakat Palangkaraya, menyisakan pertanyaan besar tentang faktor-faktor yang memicu insiden tragis ini terjadi.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!