Lubuk Linggau, Hariansriwijaya.com – Sebuah kejadian yang menyayat hati dialami oleh Aisyah, seorang anak penyandang disabilitas di Lubuklinggau. Kebahagiaan yang baru saja ia rasakan pupus setelah kursi roda yang sangat ia butuhkan untuk beraktivitas hilang, diduga dicuri oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Peristiwa ini terjadi hanya tiga hari setelah Aisyah menerima bantuan tersebut, meninggalkan luka mendalam tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarganya.
Aisyah, seorang gadis kecil yang hidup dengan keterbatasan fisik, sebelumnya harus bergantung pada bantuan orang lain untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Ketika akhirnya dia mendapatkan kursi roda dari program bantuan sosial, sebuah harapan baru muncul dalam hidupnya. Kursi roda itu bukan hanya alat bantu gerak, tetapi simbol kemandirian yang selama ini dia impikan. Sayangnya, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.
Menurut keluarga, kursi roda tersebut diterima Aisyah setelah menunggu cukup lama dan melalui berbagai proses administrasi. Setelah menerima kursi roda itu, Aisyah terlihat begitu bahagia. Ia mulai bisa bergerak lebih bebas di sekitar rumah, bahkan sempat diajak keluar oleh keluarganya untuk menikmati udara segar di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Namun, kebahagiaan itu hancur ketika pada suatu pagi, mereka mendapati kursi roda tersebut hilang dari tempat biasa disimpan. Keluarga Aisyah sempat tidak percaya bahwa ada pihak yang tega melakukan tindakan sekeji itu. Ayah Aisyah mengaku sudah mencari di sekitar lingkungan, berharap kursi roda itu hanya dipindahkan, namun hasilnya nihil. Kecurigaan bahwa kursi roda itu dicuri pun semakin kuat.
Kehilangan kursi roda ini tidak hanya berdampak pada mobilitas Aisyah, tetapi juga mengganggu keseharian keluarganya. Mereka kembali harus bergantian menggendong Aisyah atau membantunya bergerak di dalam rumah, sebuah situasi yang sudah cukup lama mereka hadapi sebelum bantuan kursi roda datang. Keluarga berharap pelaku yang mencuri kursi roda tersebut dapat segera ditemukan dan diadili, serta kursi roda yang sangat dibutuhkan Aisyah bisa dikembalikan.
Kejadian ini mengundang simpati dari warga sekitar dan juga para aktivis sosial di Lubuklinggau. Mereka menganggap bahwa tindakan pencurian ini bukan hanya mencuri barang, tetapi juga merampas harapan dan kemandirian seorang anak yang sangat membutuhkan. Beberapa warga bahkan berinisiatif menggalang dana untuk membeli kursi roda baru bagi Aisyah jika kursi roda yang hilang tidak bisa ditemukan.
Pihak berwenang setempat kini tengah menyelidiki kasus ini dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Polisi telah mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait kasus ini untuk melapor agar pelaku bisa segera ditangkap. Mereka juga meningkatkan patroli di daerah sekitar untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi.
Di tengah kejadian tragis ini, keluarga Aisyah tetap berharap agar ada keajaiban. Mereka berdoa agar kursi roda yang hilang bisa ditemukan dan dikembalikan, sehingga Aisyah bisa kembali menikmati kebebasan yang sangat singkat ia rasakan. Di sisi lain, kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga dan melindungi hak-hak penyandang disabilitas, terutama di lingkungan sekitar kita.
Kisah Aisyah menggugah kesadaran bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memastikan setiap anak dengan disabilitas mendapatkan hak mereka tanpa takut kehilangan, baik secara fisik maupun emosional. Masyarakat Lubuklinggau kini menunggu keadilan untuk Aisyah, seorang gadis kecil yang hanya ingin merasakan kebahagiaan sederhana bergerak dengan kursi rodanya.