Indralaya, Hariansriwijaya.com – Dalam waktu dekat, tarif baru pada Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (Tol Terpeka) akan resmi diberlakukan. Kebijakan ini diterapkan setelah terbitnya Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 2.420 Tahun 2024 yang mengatur tentang penyesuaian tarif tol di ruas tersebut.
Penyesuaian ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk mendukung keberlanjutan investasi infrastruktur tol, termasuk dalam memastikan kualitas layanan tetap terjaga. Peningkatan tarif tol juga dinilai penting dalam menjaga keseimbangan biaya operasional dan pemeliharaan yang dibutuhkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna tol.
Penjelasan Hutama Karya Soal Penyesuaian Tarif
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa penyesuaian tarif ini merupakan kebijakan rutin yang dilakukan sesuai dengan ketentuan pemerintah. Menurutnya, kenaikan tarif tol bertujuan untuk menjaga kesinambungan investasi yang sudah dilakukan perusahaan dalam pengembangan dan pengoperasian jalan tol.
“Kami menjalankan amanat yang tertuang dalam SK Menteri PUPR mengenai penyesuaian tarif Tol Terpeka. Langkah ini juga bagian dari upaya perusahaan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada pengguna tetap memenuhi standar tinggi,” ungkap Adjib dalam keterangannya, Senin (16/9/2024).
Penyesuaian tarif tol, lanjutnya, juga memperhitungkan berbagai faktor, termasuk inflasi dan kebutuhan peningkatan fasilitas pendukung di sepanjang jalur tol. “Tarif tol harus disesuaikan dengan perkembangan biaya operasional dan kebutuhan perawatan, apalagi Tol Terpeka merupakan salah satu ruas tol strategis yang menghubungkan wilayah Sumatera,” tambahnya.
Tol Terpeka, Penghubung Utama di Sumatera
Tol Terpeka sendiri merupakan salah satu ruas tol utama yang menghubungkan berbagai wilayah di Sumatera. Ruas ini menjadi bagian penting dari proyek Jalan Tol Trans Sumatera yang dibangun oleh Hutama Karya. Dengan panjang total 189 km, Tol Terpeka berfungsi sebagai jalur penghubung dari Lampung menuju Sumatera Selatan, mempercepat arus lalu lintas barang dan jasa serta mendukung mobilitas penduduk.
Sejak diresmikan pada tahun 2019, Tol Terpeka telah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang wilayah yang dilaluinya. Berkat keberadaan tol ini, distribusi barang dari dan ke wilayah Sumatera menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga berdampak langsung pada sektor ekonomi, baik industri maupun perdagangan.
Selain itu, ruas tol ini juga diharapkan dapat memperlancar arus transportasi menjelang arus mudik Lebaran maupun perayaan hari besar lainnya. Peningkatan kualitas layanan di Tol Terpeka menjadi salah satu prioritas, terutama dengan adanya rencana penambahan fasilitas seperti rest area, layanan darurat, hingga sistem pembayaran digital untuk mempermudah pengguna.
Dampak Penyesuaian Tarif Bagi Pengguna Tol
Bagi pengguna tol, penyesuaian tarif ini mungkin dirasakan sebagai beban tambahan, terutama bagi mereka yang sering melewati jalur Tol Terpeka dalam aktivitas sehari-hari. Namun, pihak Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini diperlukan untuk menjaga keberlanjutan layanan jangka panjang.
Dengan adanya kenaikan tarif, perusahaan akan lebih mudah untuk mengalokasikan anggaran dalam peningkatan fasilitas serta perawatan infrastruktur tol. Beberapa perbaikan yang direncanakan mencakup penambahan lampu penerangan jalan, peningkatan kualitas jalan, serta perluasan area parkir dan istirahat di rest area.
“Kami menyadari bahwa penyesuaian tarif mungkin menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna. Namun, kami ingin memastikan bahwa kualitas layanan akan terus ditingkatkan dan dijaga sesuai standar terbaik. Peningkatan ini bukan hanya untuk kenyamanan pengguna, tetapi juga demi keselamatan mereka selama berada di jalan tol,” jelas Adjib.
Proses Sosialisasi Tarif Baru
Hutama Karya juga memastikan bahwa sebelum tarif baru resmi diberlakukan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas. Sosialisasi ini penting untuk memberikan informasi yang jelas mengenai perubahan tarif dan alasan di balik penyesuaian tersebut.
Melalui berbagai media komunikasi, baik digital maupun cetak, perusahaan akan menginformasikan jadwal pemberlakuan tarif baru serta rincian mengenai besaran kenaikan di setiap golongan kendaraan. Pengguna tol diharapkan dapat lebih siap menghadapi perubahan ini, terutama bagi perusahaan logistik yang menggunakan Tol Terpeka sebagai jalur utama distribusi.
“Kami akan melakukan sosialisasi secara menyeluruh, sehingga masyarakat, khususnya pengguna tol, tidak terkejut dengan pemberlakuan tarif baru ini. Selain itu, kami akan memberikan panduan mengenai alternatif pembayaran tol yang lebih efisien, seperti menggunakan sistem pembayaran nontunai,” ujar Adjib.
Pentingnya Sistem Pembayaran Digital
Salah satu hal yang menjadi fokus utama dalam penyesuaian tarif ini adalah penguatan sistem pembayaran digital. Hutama Karya mendorong pengguna tol untuk beralih ke sistem pembayaran nontunai, baik melalui kartu e-money maupun aplikasi dompet digital. Sistem ini dinilai lebih praktis, cepat, dan meminimalisir antrean di gerbang tol.
Dengan semakin tingginya adopsi teknologi digital, perusahaan berharap pengguna tol dapat lebih mudah beradaptasi dengan sistem ini. Hutama Karya juga memastikan ketersediaan infrastruktur pendukung pembayaran digital di semua gerbang tol di sepanjang ruas Tol Terpeka.
Penutup
Penyesuaian tarif Tol Terpeka yang akan segera diberlakukan sesuai dengan SK Menteri PUPR 2024 adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan investasi infrastruktur tol di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera. Meski terjadi kenaikan, pihak Hutama Karya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol. Melalui sosialisasi yang baik dan penguatan sistem pembayaran digital, perusahaan berharap pengguna dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan ini.
