Palembang, Hariansriwijaya.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan.
Peringatan ini menyusul rilis resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa Sumatera Selatan termasuk dalam zona siaga bencana hidrometeorologi pada periode 11 hingga 18 September 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M. Iqbal Alisjahbana, menyampaikan bahwa intensitas hujan diperkirakan meningkat signifikan mulai 15 hingga 18 September, dengan puncaknya terjadi pada 18–20 September 2025.
“Kami mengingatkan masyarakat, khususnya di daerah rawan seperti OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Musi Rawas, Muratara, Palembang, dan Lubuk Linggau untuk bersiap menghadapi potensi banjir maupun longsor,” ujar Iqbal kepada Hariansriwijaya.com, Senin (15/9/2025).
Tiga Langkah Antisipatif dari BPBD
BPBD Sumsel mengimbau warga untuk mematuhi prosedur standar dalam menghadapi kondisi darurat banjir, yaitu:
- Memantau informasi resmi seputar cuaca dan kondisi sungai dari instansi terkait.
- Segera menuju lokasi lebih tinggi jika terjadi kenaikan debit air.
- Waspada terhadap arus bawah, lubang saluran air, dan genangan yang bisa menjadi jebakan.
Dalam kondisi darurat, BPBD juga mengingatkan warga untuk mencabut perangkat listrik, mengamankan barang berharga ke tempat aman, serta menghindari berjalan di arus deras atau berkendara di jalan yang terendam banjir.
“Keselamatan pribadi adalah prioritas. Jangan memaksakan diri melintasi jalan yang tergenang atau terlalu deras arusnya,” tegas Iqbal.
Ancaman Longsor di Kawasan Perbukitan
Selain banjir, wilayah perbukitan di Sumatera Selatan juga dihadapkan pada ancaman tanah longsor. Iqbal mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak melakukan penebangan liar serta memperbaiki sistem drainase untuk mencegah penyumbatan aliran air.
“Kami minta masyarakat tidak mendirikan bangunan permanen di lereng yang labil. Jika terdengar suara gemuruh atau tanda-tanda longsor, lakukan evakuasi cepat. Setelah kejadian, jangan langsung kembali ke lokasi karena potensi longsor susulan masih tinggi,” jelasnya.
Upaya Mitigasi dan Koordinasi Lintas Wilayah
Peringatan ini juga didasarkan pada surat resmi dari BMKG RI kepada Gubernur Sumsel dengan Nomor: e.T/ME.02.04/008/KB/IX/2025, tertanggal 11 September 2025. Dalam surat tersebut, BMKG memperingatkan akan terjadinya hujan sedang hingga sangat lebat di sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Sumatera Selatan.
Untuk periode 11–14 September, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan melanda wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Kepulauan Riau, Jambi, Sumsel, dan Bengkulu. Sedangkan pada 15–18 September, curah hujan tinggi juga diprediksi terjadi di Riau, Bangka Belitung, dan Lampung.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Provinsi meminta seluruh jajaran di tingkat kabupaten/kota hingga desa agar aktif menyebarluaskan informasi cuaca dan bencana ke masyarakat.
“Kami berharap seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat bisa bersinergi dalam menghadapi potensi bencana ini. Langkah antisipatif sejak dini sangat penting untuk menghindari jatuhnya korban jiwa maupun kerugian ekonomi,” pungkas Iqbal.