Banyuwangi, Hariansriwijaya.com – Sebanyak 12 pelajar asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, siap bertanding di ajang Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke-14 yang berlangsung pada 11 hingga 16 November 2024. Mereka akan bergabung dengan tim nasional Indonesia dalam kompetisi tingkat Asia yang mempertemukan peserta dari berbagai negara di kawasan Asia.
Presiden ASMOPSS, Munasprianto Ramli, mengungkapkan bahwa Banyuwangi telah memberikan kontribusi signifikan dalam ajang bergengsi ini. Sebagai bentuk penghargaan, delapan siswa Banyuwangi dipilih mewakili Indonesia sebagai bagian dari tim nasional, sementara tiga pelajar lainnya lolos seleksi secara mandiri. “Total ada 12 peserta dari Banyuwangi yang tergabung dalam tim nasional, dan kami optimis mereka dapat bersaing dengan peserta dari negara-negara lain,” kata Munasprianto dalam keterangan resminya, Rabu (13/11).
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Felicia, seorang pelajar sekolah dasar asal Banyuwangi. Felicia sudah meraih berbagai prestasi di lomba internasional sebelumnya, dan kini ia kembali dipercaya untuk bergabung dengan tim nasional Indonesia di ASMOPSS. Felicia dan 11 siswa lainnya akan bertanding dalam dua kategori utama, yakni Sains dan Matematika, yang dilombakan dalam dua tahap: teori dan eksperimen.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, menjelaskan bahwa ajang Olimpiade Sains dan Matematika Asia ini akan digelar selama enam hari di Hotel El-Royale, Banyuwangi. “Kompetisi ini tidak hanya melibatkan peserta dari Indonesia, tetapi juga siswa-siswa berprestasi dari berbagai negara Asia. Lomba ini menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar,” ujar Suratno.
Tahun ini, 136 peserta dari berbagai negara Asia diperkirakan akan ikut serta. Dalam babak teori, peserta akan dihadapkan pada soal pilihan ganda, soal jawab singkat, dan soal jawab panjang. Setiap siswa dapat memilih untuk mengikuti salah satu mata pelajaran, yaitu Sains atau Matematika. Sementara itu, babak kompetisi tim mencakup tantangan eksperimen sains, masalah eksplorasi matematika, serta investigasi gabungan sains dan matematika.
Banyuwangi memang telah lama dikenal sebagai salah satu daerah yang berkomitmen untuk memajukan pendidikan sains dan matematika. Salah satu upaya besar yang dilakukan oleh pemerintah setempat adalah penerapan metode Smart Gasing, yang diperkenalkan oleh Profesor Yohanes Surya, seorang fisikawan terkenal dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Metode ini dirancang untuk menggali potensi siswa dari berbagai desa di Banyuwangi agar mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Penyelenggaraan ASMOPSS ke-14 di Banyuwangi ini juga merupakan wujud komitmen daerah tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikan sains dan matematika di tingkat Asia. Dengan berbagai persiapan yang matang dan semangat juang yang tinggi, diharapkan siswa Banyuwangi dapat meraih prestasi terbaik dan mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional ini.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!