Lubuklinggau, Hariansriwijaya.com — Letkol Inf Arie Prasetyo, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0406 Lubuklinggau, menegaskan bahwa tidak boleh ada aksi blokir jalan atau tindakan yang mengganggu ketertiban umum selama masa Pilkada 2024 di wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Musi Rawas Utara (Muratara). Hal ini disampaikan menyusul viralnya video di media sosial yang memperlihatkan bentrokan antar pendukung dua pasangan calon (paslon) Pilkada Muratara, yang berujung pada insiden saling melontarkan kata-kata kasar.
Arie Prasetyo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pemilihan berlangsung. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat memecah belah persatuan,” ujar Arie dalam pernyataannya, Senin (23/9/2024). Ia menegaskan, pihak keamanan, termasuk TNI dan Polri, akan bertindak tegas terhadap pihak mana pun yang mencoba mengganggu kelancaran Pilkada.
Kejadian Viral di Media Sosial
Kejadian bentrokan yang terekam dalam video tersebut memicu kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama karena keributan antar pendukung paslon berpotensi menimbulkan konflik yang lebih besar jika tidak segera ditangani. Dalam video yang beredar luas di platform-platform media sosial, terlihat sekelompok massa dari kedua kubu terlibat adu mulut hingga saling mengeluarkan kata-kata yang bersifat provokatif. Aksi tersebut diduga terjadi setelah adanya perbedaan pendapat mengenai kampanye yang dilakukan oleh kedua paslon.
Dandim Lubuklinggau menegaskan bahwa aksi semacam itu tidak boleh terjadi lagi, apalagi sampai ada tindakan seperti blokir jalan yang bisa merugikan masyarakat luas. “Jangan sampai ada yang melakukan tindakan main hakim sendiri, apalagi mengganggu aktivitas masyarakat dengan menutup jalan. Itu tidak dibenarkan dan akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Upaya Mencegah Eskalasi Konflik
Pihak aparat keamanan di wilayah Musi Rawas dan Muratara telah berkoordinasi untuk memperkuat pengamanan dan melakukan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. TNI dan Polri telah menyiapkan personel tambahan yang akan dikerahkan ke titik-titik rawan konflik untuk memastikan keamanan selama proses Pilkada berjalan lancar.
“Kami terus berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pihak pasangan calon, untuk menjaga suasana tetap kondusif. Kami juga mengingatkan agar para pendukung paslon menghormati proses demokrasi yang sedang berlangsung,” tambah Arie. Ia berharap setiap elemen masyarakat, termasuk tim sukses dan pendukung masing-masing calon, dapat mengedepankan dialog dan menghindari kekerasan.
Pilkada Aman adalah Kepentingan Bersama
Pilkada serentak 2024 yang berlangsung di berbagai daerah, termasuk Muratara, memiliki potensi besar untuk menimbulkan gesekan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, Dandim mengingatkan bahwa keamanan dan ketertiban selama Pilkada adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak harus bersikap dewasa dalam berpolitik dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik.
“Kami berharap seluruh warga Muratara dapat berpartisipasi dalam Pilkada dengan penuh kedewasaan politik. Jangan sampai perbedaan pilihan politik memicu perpecahan di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, Letkol Arie juga mengimbau agar warga tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar atau hoaks yang sering kali digunakan untuk memprovokasi situasi. “Kami meminta warga untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak ikut menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Jika ada hal yang mencurigakan atau informasi yang perlu diklarifikasi, silakan langsung menghubungi pihak berwenang,” katanya.
Peran Aktif Masyarakat dalam Menjaga Ketenangan
Tingginya tensi politik dalam masa Pilkada sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memperkeruh suasana, terutama melalui penyebaran berita palsu yang dapat memperbesar konflik. Karena itu, peran aktif masyarakat dalam menjaga ketenangan sangat penting. Dandim mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga perdamaian dengan saling menghormati pilihan politik satu sama lain dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.
“Kami ingin masyarakat paham bahwa pilihan politik boleh berbeda, tetapi persatuan harus tetap dijaga. Jangan sampai karena urusan politik, kita mengorbankan keharmonisan yang selama ini sudah terjalin baik di Muratara dan sekitarnya,” ujarnya.
Penutupan Jalan dan Ancaman Sanksi
Terkait dengan adanya ancaman blokir jalan, Dandim 0406 menegaskan bahwa pihak keamanan tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas. “Setiap upaya menghalangi jalan umum adalah pelanggaran hukum. Kami akan bertindak tegas dan memberi sanksi bagi siapa pun yang mencoba melakukan blokade jalan sebagai bentuk protes atau aksi pendukung paslon,” tandasnya.
Pihak keamanan akan terus melakukan patroli dan pemantauan di seluruh wilayah rawan konflik selama masa kampanye dan pemungutan suara berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada berjalan tanpa hambatan dan masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan aman dan nyaman.
Menanti Pilkada Damai dan Demokratis
Menjelang hari pemungutan suara, suhu politik di Muratara diperkirakan akan semakin memanas. Meski demikian, Arie berharap Pilkada 2024 dapat berlangsung secara damai dan demokratis. “Kami yakin, dengan kerjasama semua pihak, Pilkada 2024 akan menjadi contoh bagaimana masyarakat Muratara bisa menjalankan proses demokrasi dengan penuh kedewasaan,” ujarnya.
Ia menegaskan kembali bahwa TNI bersama Polri akan berada di garda terdepan dalam menjaga keamanan selama proses Pilkada berlangsung. “Kami siap mengawal setiap tahap Pilkada hingga selesai dengan aman. Kami juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan dan mendukung proses demokrasi yang sedang berjalan,” pungkasnya.
Dengan komitmen bersama dari semua pihak, harapannya Pilkada 2024 di Muratara akan berjalan lancar, aman, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
