Kayuagung, Hariansriwijaya.com – Seorang sopir travel ditahan oleh pihak kepolisian setelah diketahui mengantarkan paket yang ternyata berisi narkotika ke Lapas Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Sopir tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa paket yang ia bawa berisi barang terlarang. Insiden ini terjadi saat sopir travel itu mengantarkan barang kiriman atas permintaan pihak lain ke Lapas Kayuagung.
Kasus ini memicu kekhawatiran tentang semakin maraknya peredaran narkoba yang menyasar lembaga pemasyarakatan, di mana pelaku berupaya menyelundupkan narkoba melalui berbagai metode, termasuk menggunakan jasa pengiriman tanpa disadari oleh kurir.
Kronologi Penangkapan Sopir Travel
Peristiwa bermula ketika seorang sopir travel yang identitasnya dirahasiakan, menerima permintaan dari seseorang untuk mengirimkan sebuah paket ke Lapas Kayuagung. Tanpa curiga, sopir tersebut menjalankan tugasnya, mengantarkan paket yang diduga merupakan kiriman biasa. Namun, setelah sampai di Lapas Kayuagung, paket tersebut menjalani pemeriksaan ketat oleh petugas lapas, yang berujung pada penemuan barang haram di dalamnya.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh pihak kepolisian, paket yang dikirim oleh sopir tersebut ternyata berisi narkoba jenis sabu-sabu yang disembunyikan di dalam barang sehari-hari. Setelah mengetahui isi paket, petugas Lapas Kayuagung segera melaporkan temuan tersebut kepada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolres Ogan Komering Ilir, AKBP Dwi Agung Setyono, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan setelah paket tersebut terbukti mengandung narkoba. “Kami segera bertindak setelah mendapatkan laporan dari petugas lapas. Sopir travel yang mengantarkan paket tersebut langsung kami amankan untuk dimintai keterangan,” ujar AKBP Dwi Agung.
Sopir Travel Klaim Tidak Mengetahui Isi Paket
Dalam pemeriksaan awal, sopir travel yang ditahan mengaku tidak mengetahui isi paket yang ia antar ke lapas tersebut. Menurut pengakuannya, ia hanya menjalankan tugas mengirimkan paket atas permintaan dari seorang penumpang yang menitipkan barang tanpa memberi informasi lebih lanjut.
“Saya tidak tahu kalau paket itu berisi narkoba. Saya hanya diminta mengantar paket itu ke lapas. Setahu saya, ini hanya barang biasa,” kata sopir travel dalam keterangannya kepada penyidik.
Namun, pihak kepolisian tetap menahan sopir tersebut untuk mendalami lebih jauh keterlibatannya dalam jaringan peredaran narkoba. Penyelidikan akan difokuskan pada siapa yang memberikan paket itu dan apakah sopir travel tersebut benar-benar tidak mengetahui isi paket yang dikirimkan.
Peran Lapas dalam Mencegah Peredaran Narkoba
Penemuan narkoba di dalam paket yang hendak dikirim ke Lapas Kayuagung menegaskan kembali pentingnya pengawasan ketat di lembaga pemasyarakatan. Upaya penyelundupan narkoba ke lapas sudah menjadi modus yang sering digunakan oleh para pelaku kejahatan, memanfaatkan celah dalam sistem pengiriman barang.
Kepala Lapas Kayuagung, Yusran A. Rangkuti, menyampaikan bahwa pihaknya selalu melakukan pemeriksaan ketat terhadap setiap barang yang masuk ke dalam lapas. “Kami selalu memastikan bahwa setiap paket yang dikirim ke lapas diperiksa dengan cermat. Temuan narkoba kali ini menjadi bukti bahwa kami tidak akan membiarkan barang haram masuk ke lingkungan lapas,” ujar Yusran.
Lapas Kayuagung telah memperketat prosedur pemeriksaan barang kiriman, terutama setelah banyaknya kasus penyelundupan narkoba yang berhasil diungkap di berbagai lapas di Indonesia. Pemeriksaan barang menggunakan teknologi pemindai dan bantuan anjing pelacak juga menjadi bagian dari langkah antisipasi yang diterapkan untuk mencegah masuknya narkoba ke dalam lapas.
Modus Penyelundupan Narkoba ke Lapas
Kasus ini menambah panjang daftar modus penyelundupan narkoba ke lapas yang melibatkan pihak ketiga, seperti sopir travel atau kurir yang tidak menyadari isi barang yang mereka kirimkan. Modus ini dinilai cukup efektif bagi jaringan narkoba, karena pelaku utama tidak terlibat langsung dalam proses pengiriman, sehingga sulit untuk dilacak.
Menurut AKBP Dwi Agung, jaringan narkoba sering kali menggunakan jasa pengiriman atau penitipan barang sebagai kedok untuk menyelundupkan narkoba ke dalam lapas. “Pelaku biasanya meminta pihak lain untuk mengirimkan barang yang sudah diatur sedemikian rupa agar tampak seperti kiriman biasa. Ini salah satu strategi mereka untuk menghindari deteksi,” jelasnya.
Pihak kepolisian dan lapas akan terus berkolaborasi untuk memperketat pengawasan dan memperluas jaringan intelijen guna mendeteksi upaya penyelundupan narkoba di lembaga pemasyarakatan.
Penyelidikan Lebih Lanjut
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mengungkap siapa dalang di balik pengiriman paket narkoba tersebut. Penyidik juga akan mencari tahu apakah ada keterlibatan pihak dalam lapas atau orang-orang yang memiliki hubungan dengan narapidana di lapas tersebut.
“Kami masih menelusuri siapa yang memberikan paket ini kepada sopir travel dan apa hubungannya dengan penghuni lapas. Tidak menutup kemungkinan bahwa ini adalah bagian dari jaringan yang lebih besar,” kata AKBP Dwi Agung.
Sopir travel yang ditahan pun masih berada dalam pengawasan kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Jika terbukti tidak terlibat, kemungkinan ia akan dibebaskan setelah pemeriksaan selesai, namun jika ada indikasi keterlibatan, ia bisa dikenai pasal yang terkait dengan peredaran narkoba.
Pesan Kepada Pengemudi dan Kurir
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para pengemudi dan kurir yang seringkali diminta untuk mengantarkan barang oleh pihak ketiga. Mereka diimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menerima paket kiriman, terutama jika tidak mengetahui secara pasti siapa pengirim dan apa isi paket tersebut.
Kapolres OKI juga mengimbau masyarakat, khususnya mereka yang berprofesi sebagai pengemudi atau kurir, agar selalu menanyakan dengan jelas isi barang yang mereka bawa. “Jangan ragu untuk menolak jika merasa ada yang mencurigakan. Keamanan dan integritas pekerjaan harus selalu dijaga,” tambahnya.
Dengan kasus ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan risiko yang mungkin mereka hadapi jika tanpa sengaja terlibat dalam aktivitas ilegal.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!