Jayapura, Hariansriwijaya.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa pangan lokal di Papua dapat diintegrasikan dalam program makanan bergizi gratis. Fokus utama program ini adalah memastikan kecukupan gizi, sehingga hidangan yang disajikan sesuai dengan preferensi masyarakat.
Staf Ahli Kepala BGN, Ikeu Tanziha, menjelaskan kepada Hariansriwijaya.com di Jayapura pada Senin, bahwa mereka mendorong penggunaan pangan lokal sebagai bagian dari hidangan bergizi. “Dengan adanya makanan bergizi gratis, kami berharap dapat meningkatkan sistem pangan dan membantu petani di Papua dalam memproduksi pangan lokal,” ujarnya.
Ikeu menambahkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini sedang diuji coba di 80 lokasi di seluruh Indonesia, dan direncanakan akan diperluas ke seluruh provinsi pada awal Januari 2025.
“Untuk itu, kami merencanakan pendirian unit layanan di berbagai wilayah guna memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran, mulai dari siswa sekolah hingga kelompok rentan lainnya,” jelasnya.
Program ini ditargetkan untuk menjangkau sekitar 15 hingga 20 juta anak di seluruh Indonesia, dengan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari RAPBN 2025. Hal ini juga termasuk daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T) di Papua, di mana BGN akan berkolaborasi dengan Kodim setempat.
Keberhasilan program akan dievaluasi secara berkala, menggunakan indikator kesehatan seperti tinggi badan dan berat badan anak, yang akan diukur oleh tenaga gizi di setiap unit pelayanan.
“Kolaborasi dengan dinas kesehatan dan puskesmas akan dilakukan untuk evaluasi nutrisi anak serta edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Semua langkah ini diambil untuk memastikan program berjalan dengan kualitas yang baik dan manfaat yang maksimal,” tambahnya.
Sebelumnya, Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) telah digelar dengan tema “Makan Bergizi Gratis, Dari Sini Kita Mulai!” pada Senin (4/11).
