Jakarta, Hariansriwijaya.com – Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) memastikan bahwa tidak ada lagi korban yang tertimbun akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Hingga Selasa malam, jumlah korban jiwa yang tercatat tetap sembilan orang.
“Korban jiwa tetap sembilan orang,” kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Edy Prakoso, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/11).
Edy menjelaskan bahwa kepastian tersebut didapat setelah tim SAR melakukan penyisiran menyeluruh pada puing-puing bangunan yang runtuh, serta kawasan perbukitan dan lembahan di sekitar pemukiman warga. Tim SAR kembali melanjutkan pencarian pada operasi hari kedua, yang dimulai pada Selasa pagi dan berakhir sore hari.
Penyisiran Di Tiga Desa Terdampak
Proses pencarian difokuskan di tiga desa yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, yaitu Desa Hokeng Jaya, Boru, dan Klatanlo. Ketiga desa ini diketahui berjarak sekitar 5 kilometer dari kawah Gunung Lewotobi dan merupakan kawasan yang paling terdampak erupsi yang terjadi pada Senin dini hari (4/11).
Edy menambahkan bahwa operasi penyisiran tidak hanya dilakukan di darat, tetapi juga menggunakan drone thermal untuk pemantauan udara. Hasilnya, tidak ditemukan lagi korban yang tertimbun di area tersebut.
Kesiapsiagaan Tim SAR dan Pihak Terkait
Basarnas yang menerjunkan puluhan petugas dari Kantor SAR Maumere terus bersiaga di posko utama, bekerja sama dengan ratusan petugas dari BPBD, Tagana, TNI, dan Polri selama masa tanggap darurat. Mereka memastikan segala upaya dilakukan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Flores Timur, sebanyak 1.771 orang telah dievakuasi ke tempat pengungsian. Pengungsi tersebar di tiga desa: 673 orang dari Desa Bokang Wulumatang, 787 orang dari Desa Konga, dan 312 orang dari Desa Lowalaga.
Korban Luka dan Penanganannya
Sementara itu, data yang dihimpun menunjukkan ada 31 orang yang mengalami luka berat, serta 32 orang lainnya yang menderita luka ringan akibat erupsi. Para korban luka telah dirawat di Puskesmas Boru dan Puskesmas Lewolaga. Salah satu korban yang mengalami luka kritis, yakni Alfonsus (Andi), dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez di Larantuka untuk perawatan lebih lanjut.
Basarnas juga memastikan bahwa jasad dari sembilan korban tewas akibat erupsi Gunung Lewotobi telah diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Dengan selesainya proses pencarian, Basarnas kini melanjutkan upaya pemulihan dan mendukung evakuasi warga yang terdampak untuk mendapatkan perawatan dan tempat tinggal yang aman.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!