Sukoharjo, Hariansriwijaya.com – Dua individu yang menjadi korban penipuan dalam pesanan takjil di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, telah memutuskan untuk menggalang bantuan melalui sebuah surat terbuka yang mereka sampaikan.
Salah satu dari korban, yang juga pemilik usaha katering Aldila, yakni Supodo dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada hari Rabu menyampaikan bahwa surat terbuka tersebut dibuat karena hingga saat ini mereka belum menerima kejelasan terkait peristiwa yang menimpa mereka.
“Dalam kebimbangan yang mendalam, rasa sedih yang tak terhingga, dan penderitaan yang kami rasakan, kasus ini masih belum menemui titik terang. Segala upaya telah kami lakukan, namun belum ada solusi yang kami dapatkan,” ungkapnya.
Melalui surat terbuka tersebut, mereka berharap agar kebaikan hati dari berbagai pihak yang peduli dapat meringankan beban yang mereka pikul.
“Setiap hari, kami terus-menerus ditagih hutang oleh pihak bank, tetangga, dan toko kelontong. Namun, kami tidak mampu melunasi utang karena kami menjadi korban dari penipuan,” tambahnya.
Sementara itu, kasus ini berawal ketika tersangka E, yang juga menantu dari Supodo, memesan paket takjil dan makan besar senilai Rp40.000 untuk acara buka puasa selama sebulan di Masjid Sheikh Zayed.
Selain kepada Supodo, E juga memesan paket serupa dalam jumlah besar kepada pemilik katering Vio, yakni Slamet Widodo. Keduanya dijanjikan pembayaran pada Hari Raya Idul Fitri.
Namun, ketika hari yang dijanjikan tiba, kedua korban tidak menerima pembayaran yang dijanjikan.
Mengomentari hal tersebut, pengacara dari korban, Sri Kalono, menyatakan harapannya agar sumbangan yang diberikan dapat meringankan beban yang dialami kedua korban.
“Kejadian ini mengajarkan kita untuk berbuat baik dan bersedekah, membantu mereka untuk melunasi utangnya. Semoga Allah membalas dengan pahala yang besar, sebagaimana pahala bagi yang memberi makan pada bulan Ramadan,” ujarnya.
Selain itu, menurut Sri Kalono, langkah ini juga bertujuan untuk menjaga nama baik dari Masjid Sheikh Zayed yang juga terkena dampak dari kasus penipuan pesanan takjil tersebut.
“Kami membuka kotak donasi melalui Yayasan Ababil Hilal Adnan sebagai langkah nyata untuk membantu kedua korban,” imbuhnya.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!