Lubuklinggau, Hariansriwijaya.com – Khaarina Phutri Buana, seorang balita berusia dua tahun asal Talang Mandur, RT 08, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dilaporkan hilang dari rumahnya pada hari yang tragis. Kejadian menghilangnya balita tersebut menimbulkan kepanikan di lingkungan sekitar, khususnya bagi keluarga kecilnya yang tidak menyangka bahwa Khaarina, yang biasa dipanggil Karin, bisa menghilang begitu cepat dari pengawasan.
Menurut pengakuan ibunya, sebelum menghilang, Karin sedang asyik bermain air di halaman rumah mereka. Tak lama setelah itu, sang ibu masuk ke dalam rumah untuk beberapa saat, namun ketika kembali ke halaman, Karin sudah tidak ada di tempat. Momen ini menjadi awal dari pencarian besar-besaran terhadap balita tersebut, yang sampai sekarang masih belum ditemukan.
Detik-detik Sebelum Kehilangan Karin
Hari itu, suasana di rumah keluarga Khaarina tampak biasa saja. Karin sedang menikmati permainan air di depan rumah, seperti kebanyakan anak kecil lainnya yang gemar bermain dengan air saat cuaca terik. Ibunya, yang saat itu menemani Karin di halaman, sempat masuk ke dalam rumah untuk melakukan beberapa pekerjaan. Namun, ketika ia kembali, putrinya sudah tidak terlihat.
“Saya hanya masuk sebentar, tidak lebih dari beberapa menit. Saat kembali keluar, Karin sudah tidak ada. Saya langsung panik dan berlari mencarinya di sekitar rumah, tapi dia tidak ada,” ungkap sang ibu dengan nada suara penuh kegelisahan.
Sejak kejadian itu, keluarga beserta tetangga langsung memulai pencarian di lingkungan sekitar. Namun, pencarian awal tersebut tidak membuahkan hasil, sehingga mereka memutuskan untuk melapor ke pihak berwenang.
Upaya Pencarian yang Terus Berlangsung
Menyusul laporan hilangnya Karin, pihak kepolisian dan warga setempat mulai mengorganisir pencarian lebih luas. Aparat kepolisian dari Polsek Lubuklinggau Utara bersama tim SAR gabungan turun langsung ke lokasi untuk melakukan pencarian yang lebih terstruktur. Mereka melakukan pencarian dengan menyisir wilayah sekitar rumah hingga area yang lebih jauh, termasuk tempat-tempat yang biasa dikunjungi warga setempat.
Kapolsek Lubuklinggau Utara, AKP Haris Permana, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencari balita tersebut. “Kami telah mengerahkan personel untuk menyisir seluruh area di sekitar tempat tinggal korban, mulai dari lingkungan perumahan hingga lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat di mana anak kecil mungkin tersesat. Kami juga bekerja sama dengan warga setempat dalam pencarian ini,” jelas AKP Haris.
Selain itu, pihak berwenang juga memanfaatkan berbagai teknologi pendukung, seperti drone dan anjing pelacak, untuk membantu pencarian di area yang sulit dijangkau. Tim penyelam pun dikerahkan untuk menyisir aliran sungai yang berada tidak jauh dari lokasi hilangnya Karin. Semua upaya ini dilakukan dengan harapan balita tersebut bisa segera ditemukan dengan selamat.
Kesaksian Warga dan Dugaan Sementara
Sejumlah warga yang tinggal di sekitar rumah Khaarina mengaku tidak melihat hal yang mencurigakan sebelum balita itu menghilang. Beberapa saksi mata menyebut bahwa mereka sempat melihat Karin bermain di halaman rumah, namun tidak menyadari kapan dan bagaimana ia menghilang.
Salah seorang tetangga, Siti (35), mengungkapkan bahwa ia sering melihat Karin bermain di sekitar rumahnya, dan tidak ada yang aneh pada hari tersebut. “Biasanya dia suka bermain di depan rumah sambil diawasi ibunya. Hari itu saya tidak melihat apa-apa yang aneh, tahu-tahu ibunya sudah panik karena Karin tidak ada,” ungkap Siti.
Hingga kini, pihak kepolisian masih berusaha menggali informasi lebih lanjut terkait dengan hilangnya balita ini. Mereka belum bisa memastikan apakah kasus ini murni kecelakaan atau ada unsur lain yang terlibat, seperti penculikan. Kapolsek Haris menambahkan bahwa semua kemungkinan masih terbuka, namun fokus utama saat ini adalah menemukan Karin dalam keadaan selamat.
Kondisi Emosional Keluarga
Hilangnya Karin tentu saja menjadi pukulan berat bagi keluarganya, terutama sang ibu yang merasa sangat terpukul karena merasa tidak bisa menjaga putrinya dengan baik. Ibunya mengungkapkan penyesalan yang mendalam karena tidak langsung menyadari bahwa putrinya hilang.
“Saya merasa sangat bersalah. Andai saya tidak meninggalkannya sebentar saja, mungkin ini tidak akan terjadi,” kata sang ibu dengan air mata yang mengalir.
Keluarga juga berharap agar masyarakat yang memiliki informasi atau petunjuk terkait keberadaan Karin bisa segera melaporkannya kepada pihak berwenang. Mereka terus berdoa agar anak mereka bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
Imbauan Kepada Masyarakat
Pihak kepolisian tidak hanya fokus pada pencarian, tetapi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada, terutama dalam mengawasi anak-anak mereka. Mengingat rentannya anak kecil terhadap berbagai bahaya di lingkungan terbuka, kewaspadaan orang tua sangat diperlukan.
“Kami mengimbau kepada seluruh orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama saat mereka bermain di luar rumah. Jangan tinggalkan anak-anak tanpa pengawasan, karena bahaya bisa datang kapan saja tanpa kita sadari,” pesan AKP Haris.
Pihak kepolisian juga meminta kepada masyarakat yang mungkin memiliki informasi terkait hilangnya Karin untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang. Semua laporan akan diproses dengan cepat demi mempercepat proses pencarian.
Kasus yang Menjadi Perhatian Luas
Hilangnya Karin telah menarik perhatian masyarakat luas, baik di Lubuklinggau maupun di wilayah Sumatera Selatan secara umum. Berita mengenai hilangnya balita ini dengan cepat menyebar melalui media sosial, dan berbagai komunitas lokal turut ambil bagian dalam upaya pencarian.
Beberapa warga bahkan berinisiatif untuk menyebarkan informasi mengenai hilangnya Karin melalui poster dan media online, dengan harapan semakin banyak orang yang turut mencari dan memberikan informasi. Dukungan pun terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk relawan yang siap membantu proses pencarian hingga Karin ditemukan.
Kasus ini mengingatkan banyak orang akan pentingnya kewaspadaan dalam menjaga anak-anak, terutama balita yang masih sangat rentan terhadap berbagai bahaya di sekitar mereka.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap Khaarina Phutri Buana masih terus berlanjut. Semua pihak berharap agar balita ini dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!