Lubuklinggau, Hariansriwijaya.com – Dua pelaku penusukan di Pasar Satelit, Kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, akhirnya menyerahkan diri pada Senin (24/6/2024).
Kedua pelaku tersebut adalah Icang Sangoli alias Can dan Beli, yang diketahui merupakan paman dan keponakan. Penyerahan diri mereka dilakukan dengan diantar oleh Suntri, adik dari salah satu pelaku.
“Kami menerima kabar bahwa keduanya telah berada di Polres Lubuklinggau pagi tadi, setelah diantar oleh adik pelaku, Suntri,” ujar Heri, salah satu anggota keluarga pelaku, kepada Tribunsumsel.com.
Heri menjelaskan bahwa keputusan untuk menyerahkan diri diambil setelah adanya musyawarah keluarga yang berlangsung semalam. “Kami memutuskan untuk menyerahkan mereka ke pihak berwenang demi kebaikan bersama, mengingat kami semua tinggal dalam satu desa,” katanya.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha, mengonfirmasi bahwa kedua pelaku sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Reskrim Polres Lubuklinggau. “Saat ini kami masih mendalami keterangan dari para pelaku,” ujarnya kepada wartawan.
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Hendrawan, menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa korban dan pelaku saling mengenal karena berasal dari desa yang sama. “Korban tewas adalah Aan Saputra, sementara Amir Hamzah masih dirawat intensif di Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau akibat luka tusukan,” ujarnya.
Insiden ini bermula dari perkelahian yang terjadi di Terminal Pasar Satelit, Lubuklinggau, pada Minggu, 23 Juni 2024 sekitar pukul 15.30 WIB. Konflik berawal ketika Aan Saputra, adik dari seorang pelanggan bengkel, tewas ditusuk, sementara kakak iparnya, Amir Hamzah, mengalami luka serius.
Desita, istri Amir Hamzah, menjelaskan bahwa masalah ini bermula dari ketidakpuasan mereka terhadap layanan bengkel milik Can. “Kami memperbaiki motor NMAX di bengkel Can, namun setelah dua minggu, motor rusak lagi meski masih dalam masa garansi satu bulan,” ungkap Desi.
Amir Hamzah mencoba menghubungi Can melalui telepon dan pesan WhatsApp, tetapi tidak mendapat respons. “Kami mencoba menghubungi Can, namun nomor kami diblokir dan pesan kami tidak dibalas,” tambah Desi dengan nada kesal.
Pertemuan tak terduga antara Amir Hamzah dan Can di Lubuklinggau kemudian memicu perdebatan. Amir menuntut tanggung jawab atas motor yang rusak, tetapi Can membalas dengan kata-kata kasar dan menyalahkan pemilik motor.
Puncaknya, Can mengancam Amir dan berlari menuju motornya. Tak lama setelah itu, Can bersama Beli menyerang keluarga Amir di Terminal Pasar Satelit, memecahkan kaca mobil mereka dan melakukan penusukan.
Desi berusaha melerai tetapi justru hampir menjadi korban. Amir keluar dari mobil dan dikejar oleh Beli, sementara Aan yang juga keluar dari mobil, diserang oleh Can hingga tewas.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha, melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan, menyampaikan bahwa kedua pelaku kini sudah dalam pengejaran Tim Macan. “Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ujar AKP Hendrawan yang memimpin langsung operasi di lapangan.
Kasus ini menggambarkan betapa seriusnya konflik yang bermula dari masalah sepele, hingga berujung pada tragedi berdarah di tengah masyarakat. Pihak kepolisian diharapkan bisa mengungkap motif sebenarnya dan membawa keadilan bagi para korban.