Kupang, Hariansriwijaya.com – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav) Cabang Kupang mengumumkan bahwa empat bandara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditutup sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Minggu malam (3/11). Erupsi tersebut telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan merusak sejumlah bangunan, termasuk rumah dan gedung sekolah.
General Manager AirNav Kupang, I Nyoman Oka Wiraman, menjelaskan penutupan ini dalam keterangannya di Kupang pada Senin. “Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Keempat bandara yang ditutup mencakup Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Bandara Soa di Bajawa, Bandara Gewayantana di Larantuka, dan Bandara Frans Seda di Maumere, Kabupaten Sikka. Menurut Oka, Bandara Frans Seda sudah tidak beroperasi selama lebih dari dua bulan akibat dampak dari erupsi.
Penutupan bandara lainnya diambil setelah maskapai Wings Air membatalkan sejumlah penerbangan ke lokasi-lokasi tersebut, mengingat kekhawatiran akan debu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
Kepala Bandara Ende, Patah Atabri, menambahkan bahwa meskipun bandara tersebut tidak resmi ditutup, maskapai memilih untuk membatalkan penerbangan karena erupsi. “Debu vulkanik yang dihasilkan menghalangi pandangan pilot, sehingga penerbangan terpaksa dibatalkan hingga kondisi kembali normal,” jelasnya.
Pihak maskapai memperkirakan pembatalan ini akan berlangsung beberapa hari ke depan, tergantung pada cuaca dan kondisi bandara.
Dapatkan update Breaking news dan Berita pilihan kami langsung di ponselmu! Akses berita Berita Sumsel dan Nasional dari Hariansriwijaya.com dengan mudah melalui WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaeFknTFy72E92mt3P35. Pastikan aplikasi WhatsApp-mu sudah terpasang ya!