HALMAHERA, Hariansriwijaya.com – Gunung Ibu di Halmahera, Maluku Utara, mengalami erupsi pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.58 WIT. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 2.000 meter di atas puncak gunung.
Berdasarkan informasi dari laman Magma Indonesia, kolom abu yang dihasilkan berwarna kelabu hingga hitam dengan konsistensi tebal, bergerak ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimal 28 mm dan durasi 127 detik.
PVMBG mengimbau masyarakat sekitar Gunung Ibu, termasuk para wisatawan, untuk menghindari aktivitas di radius 2 kilometer dari puncak gunung. Selain itu, sektor utara kawah aktif juga perlu diwaspadai dengan jangkauan sejauh 3,5 kilometer.
Dalam hal hujan abu, masyarakat dihimbau untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata saat berada di luar rumah. Selain itu, mereka diingatkan untuk mematuhi arahan pemerintah daerah setempat dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
Gunung Ibu, yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut, terletak di bagian barat laut Pulau Halmahera dan saat ini berada pada status Level II (Waspada). Puncak gunung api ini memiliki kawah vulkanik dengan lebar sekitar 1 kilometer dan kedalaman 400 meter, sementara bagian luar kawahnya sekitar 1,2 kilometer.
Aktivitas seismik di Gunung Ibu juga menjadi perhatian. Pada 28 April 2024, terjadi delapan gempa letusan, dua gempa guguran, 43 gempa hembusan, enam gempa harmonik, satu gempa tornillo, 451 gempa vulkanik dangkal, delapan gempa vulkanik dalam, dan 22 gempa tektonik jauh. Semua pihak diimbau untuk tetap waspada dan menjaga suasana kondusif demi keselamatan bersama.